Masa kecil
Hari ini cuaca musim gugur berbeda dengan, beberapa tahun lalu. Seperti biasa oktober selalu disiram dengan guyuran air hujan yang menambah dingin suhu awal musim dingin...
namun oktober tahun ini udara sangat bersahabat dengan suhu hanya 24 hingga 27 derajat cecius diiringi hangatnya matahari dan langit yang biru cerah, dengan anakku beserta kawannya tanpa rencana. Kami tidak melanjutkan perjalanan pulang ke rumah setelah usai sekolah. Ketika mereka setuju dengan rencana mendadak ini kami berbelok menuju toko roti dahulu untuk membekali perlengkapan rencana, akhirnya kita menuju ke jalur bus yang kami sepakati.
Ah! ternyata kami harus menunggu lagi selama 17 menit sesuai jadwal yang tergantung. Ketika bus datang dengan semangat kami memilih kursi di lajur belakang. Setelah melewati 3 halte sampailah kami di tempat tujuan....
"Puahhhh!!! " Teriak kawan anakku "Bagus sekali lautnya..." "Ini bukan laut nak..ini danau.."jawabku membetulkan."Ya,aku,mamaku,papaku piknik di sini"tambah anakku. Kugiring mereka menuju ke arena permainan anak-anak di tepi danau, tempatnya agak di atas bukit kecil yang dibelakangnya terhampar lapangan rumput terawat yang membentuk bukit-bukit kecil yang berlembah, di sekeliling kami nampak tumbuh pohon-pohon yang membentuk jalur seperti hutan kecil dengan warna warni musim gugur pohon mapple, sedikit cemara dan beberapa jenis pohon lain serta hiasan semak-semak hijau. Arena bermain mereka nampak sangat terawat nampak jelas cat warna warni khas anak-anak dilengkapi atap-atap kecil yang terangkai dengan menara panjat dan juga anak tangga dari kayu serta jalinan jembatan yang terbuat dari tali plastik yang sangat kokoh, serta menara kedua yang merupakan tempat meluncur terbuat dari besi yang didesign bergelombang sehingga membuat sensasi tersendiri ketika anak-anak melewati jalur seluncurnya yang setinggi hampir 2 meter "Geli tapi pantatku sakit..."ujar anakku hihihi. Namun semua terlihat aman untuk anak-anak di seberang menara ini ada permainan ketanggkasan memanjat tali yang dirangkai menjadi sebuah menara menyerupai bentuk segitiga...tak perlu cemas lagi untuk membiarkan mereka bermain di arena ini karena kalaupun terjatuh landasan pasir putih bersih dan tebal siap menerima mereka...
Sambil membiarkan mereka asyik bermain, mataku beralih menatap pemandangan yang entah sampai kapan kami tetap bisa menjenguknya ke tempat ini. Terlihat di lembah sana nampak sekumpulan bebek-bebek liar sedang mencari cacing-cacing, tiba-tiba sekelompok kecil dari mereka terbang rendang menuju ke danau "MAMA LIHAT BEBEKNYA TERBANG..."teriak anakku dari atas menara permainannya. Ah indah sekali pemandangan ini. Nampak di kejahuan terlihat generasi tua sedang berjalan santai ditemani pasangan tuanya, serta seekor anjing putih yang terantai lehernya dan beberapa pasangan atau tanpa pasangan melepaskan kejenuhan mereka disini dengan santai dan tenang, mereka berjalan atau duduk di tepi danau ada juga yang memanfaatkan kursi-kursi kayu panjang di sekitar danau yang dikelilingi oleh hamparan rumput, pohon atau semak serta sarana jalan yang sesekali dilewati patroli petugas perawatan danau ini. Hm...ruangan indah seperti ini memang sangat nyaman untuk sekedar melepas lelah dan jenuh...
Jenuh setelah aktifitas harian yang rutin...lelah akibat stres,..dsb,dsb. Keindahan ini sempat hadir ketika kecil dulu bermain-bermain di tanah air...indah sekali rasanya seperti dalam novel lima sekawan Enid Blyton ada pengalaman memancing, berkemah, bermain perahu, bermain kasti atau sepulang sekolah yang selalu naik sepeda dengan sengaja kulewatkan kampung dan sawah penduduk sebelum tembus ke batas komplek yang harus diseberangi dengan jembatan gedhek (jalinan bambu) yang dibawahnya mengalir sungai dangkal kecil yang sangat keruh airnya atau bersama-sama kakakku mengeksplorasi jurang yang di penuhi kebun ubi jalar atau yang lebih nakal lagi mencuri ikan mujahir dan ubi jalar di kebun belakang menara telepon komplek hehehe pokoknya rasa puas untuk petualangan cilikku. Ketika dewasa perjalanan menuju rumah papa dan mama yang sangat rindang dan nampak sejuk karena hijaunya pohon dan lembah di tepi jalan dan jauh di seberang rumah. Semua itu menjadi efek yang sulit dijelaskan.
Lain dulu...lain pula sekarang...2 tahun lalu kutengok beberapa kenangan cilikku, ternyata semua telah lenyap berganti rumah-rumah gedung bahkan lebih ekstrim lagi mall nan megah yang bertebaran....tak habis pikir entah pengalaman indah nan murah meriah apa yang nanti kita turunkan ke anak? apakah suatu hari kelak mereka akan bertukar cerita tentang permainan adu tangkas di mall atau seri terbaru dari permainan mesin lain? ENTAHLAH....
Read More.....