Terminal Dua
Setiap akan pulang ke kampung halaman selalu saja teringat kenangan saat bertemu dengan teman perjalanan.....
Akhirnya ketika hitungan jam terbang bertambah menjadi sepuluh nampaklah raut wajah-wajah melayu bermunculan. Ramai dan berombongan senda gurau dan kebingungan mencocokan kursi mulai terlontar dari dialeknya saya bisa menebak kira-kira dari mana saja mbak dan mas ini berasal...
Setelah ruang kelas ekonomi menjadi lengang saat para turis negara timur tengah ini menyerbu Kuala Lumpur Airport, barulah kami dapat memulai perbincangan ini....
Akhirnya ketika hitungan jam terbang bertambah menjadi sepuluh nampaklah raut wajah-wajah melayu bermunculan. Ramai dan berombongan senda gurau dan kebingungan mencocokan kursi mulai terlontar dari dialeknya saya bisa menebak kira-kira dari mana saja mbak dan mas ini berasal...
Setelah ruang kelas ekonomi menjadi lengang saat para turis negara timur tengah ini menyerbu Kuala Lumpur Airport, barulah kami dapat memulai perbincangan ini....
"Adiikkk..adikk...adik mau permen?" Tanya seseorang pada anakku.
Anakku mengangguk mengulurkan tangannya dan mengucapkan terima kasih,
"Terima kasih tante..."ucapku juga
"Asli mana mbak?" tanyaku
"Saya Asli Ponorogo."Jawabnya
"Dari Abu dhabi atau Dubai mbak?"Tanyaku
"Saya dari Dubai."jawabnya
"Kerja?"tanyaku
"Iya..."jawabnya
"Udah berapa lama?"tanyaku
"Udah 4 tahun mbak..."jawabnya
"wahhhh lama dong ya?"tanyaku
"Ah...gak juga, saya gak bisa banyak nabung duitnya dipake jalan-jalan ke bahrain, abu dhabi...Saya pingin kembali kerja kesana lagi. Kalo mbak dari mana?" sambungnya
"Saya dari Tripoli...."jawabku
"Dimana itu?"tanyanya
"Di afrika mbak" jawabku ganti
"Sama keluarga ya?" tanyanya sambil melongok ke deretan bangku suami dan anakku
"Ya..."jawabku sambil mengangguk
"Kerja apa di sana mbak? "tanyanya
"O...suami saya yang kerja"jawabku
"Wah....enak ya? Majikannya baik sekali bisa bawa keluarga...Kerja apa sih mbak?" tanyanya
"Asli mana mbak?" tanyaku
"Saya Asli Ponorogo."Jawabnya
"Dari Abu dhabi atau Dubai mbak?"Tanyaku
"Saya dari Dubai."jawabnya
"Kerja?"tanyaku
"Iya..."jawabnya
"Udah berapa lama?"tanyaku
"Udah 4 tahun mbak..."jawabnya
"wahhhh lama dong ya?"tanyaku
"Ah...gak juga, saya gak bisa banyak nabung duitnya dipake jalan-jalan ke bahrain, abu dhabi...Saya pingin kembali kerja kesana lagi. Kalo mbak dari mana?" sambungnya
"Saya dari Tripoli...."jawabku
"Dimana itu?"tanyanya
"Di afrika mbak" jawabku ganti
"Sama keluarga ya?" tanyanya sambil melongok ke deretan bangku suami dan anakku
"Ya..."jawabku sambil mengangguk
"Kerja apa di sana mbak? "tanyanya
"O...suami saya yang kerja"jawabku
"Wah....enak ya? Majikannya baik sekali bisa bawa keluarga...Kerja apa sih mbak?" tanyanya
Saya hanya tersenyum, bingung....mau menjelaskan.
"Sopir ya mbak? Gaji sopir emang gede mbak, saya punya temen sopir yang gajinya gede banget..."simpulnya,
Sedang saya hanya tersenyum ... Pasraahhh.
Saat pesawat menyentuh tanah dan kami mulai menyemut di pintu imigrasi mulailah adegan yang merusak mata dan hati beraksi.
Bapak-bapak berseragam mulai menawarkan trolley dan menggiring mereka ke pintu di antah berantah ...
Saya takjub namun tak bisa berbuat apa-apa, betapa lugunya mereka, saya tak habis pikir apa gerangan yang akan terjadi disana dengan si mbak itu....
Saat pesawat menyentuh tanah dan kami mulai menyemut di pintu imigrasi mulailah adegan yang merusak mata dan hati beraksi.
Bapak-bapak berseragam mulai menawarkan trolley dan menggiring mereka ke pintu di antah berantah ...
Saya takjub namun tak bisa berbuat apa-apa, betapa lugunya mereka, saya tak habis pikir apa gerangan yang akan terjadi disana dengan si mbak itu....
Read More.....