ID
"Panggil saja namanya baby,"ujarnya dengan wajah bahagia "sebenarnya Shazabila Nazwaliyah Qinatika itu nama panjangnya."urainya menambahkan. Orang tua mana yang tak bahagia menyambut kehadiran buah hati yang begitu dinantikan sekaligus didambakannya.
Tentu saja terukir jutaan harapan yang terbaik serta doa dan keinginan dan bermacam-macam lain yang berkelibat di pikiran dan sanubari dari setiap orang tua.
Dari awal hadirnya sang buah hati selain doa dan kesehatan serta jenis kelamin, identitas yang tak kalah penting lainnya adalah sebuah nama. Seperti untuk membedakan tiap anak, nama juga memiliki arti lain yaitu sekaligus sebuah doa untuk sang anak yang akan selalu dibawanya. Nama juga memiliki aneka perbendaharaan kata dimulai yang beralphabet A sampai Z.
Ketika kecil saya hanya mengenal sebutlah macam Ani, Budi, Cici, Didi, Eni, Fitri, Gita dan lain-lain. Dengan awalan atau akhiran wati, sari, purnama, setyawan, anugrah, putri dan sebagainya.
Dari jamannya dulu tercantum ribuan nama dengan awalan mulai dari Soekarno, Soeleman, soetoyo, soebandi, soetikno, supadmi, suprapti,sundari hingga seperti Bambang Sudibyo, bambang sucipto dan aneka bambang lainnya atau Salahudin, Jamaludin, suprapti, Pajrah,sukmawati,asmawati,nuraeni,bahtiar,baharudin, manujenggi, gunawan, lestari, dan lain sebagainya. saat ini ketika membuka majalah anak-anak maka bermunculah nama anak-anak selain sangat indah di telinga namun sangat repot di lidah. Tak tebayang betapa saat ini setiap guru harus extra mengeja anak didiknya satu-satu dengan nama yang bercampur konsonan zythlqyc dalam satu nama :p
Entah mengapa kadar bertahannya nasib nama asli khas Indonesia tiba-tiba mulai menguap berganti nama menjadi isabela, laurent, monica, zalzalbila, romeo, dixxie, delta dan lain-lain. Ini seperti pemberian anak tom cruise dan david beckham yang terasa nampak aneh di telinga masyarakat sebangsa mereka.
Kembali ke awal bahwa nama bukan hanya sekedar identitas terasa seperti kisah saya dahulu sejak dari jamannya masa taman kanak-kanak sampe kayak gini sekarang, tetap saja selalu muncul pertanyaan mengapa begitu namamu? darimana asalmu? hingga seperti yang ini "which one your family name?" ketika menuliskan sederet nama di atas kertas. Sejak pertama ketika bertemu dengan pertanyaan macam itu, langsung saja bertanya kepada sang pemberi nama alias orang tua. Maka dijelaskan panjang lebar mulai dari terinspirasi sampai arti dan cara penulisan yang benar :p bosan, bosan? tapi mau gimana lagi selalu tak bisa menghindar.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home