Habibie vs Megawati?

Siang itu Cuaca udara kota München sangat ramah, bersahabat dan sangat santai semua serasa lengang...jalanan dan pertokoan apa karena kota ini telah lelah dan beristirahat setelah selasa kemarin melakukan pesta karnaval fasching ?? Saya dan anakku hendak ke toko buku untuk membeli salah satu buku ´belajar´ favoritnya yang bertema detektif, di pusat kota marienpaltz.. Namun setelah merasakan hangat dan nyamannya suasana siang itu maka diputuskan, tak usahlah terburu buru untuk harus pergi naik kereta bawah tanah alias U Bahn, kami memilih menggunakan tram atau strassebahn yang selalu melewati kota tua münchen untuk sampai menuju ke Karplatz Stachus di jantung kota. Perjalanan memakan waktu sekitar 20 menit dan situasi tram sangatlah sepi, nampak beberapa penumpang saja yang duduk..melewati kota tua Schwabing, Schillerstraße, Museum tua dan baru Pinakotek yang cantik termasuk lahan halaman hijaunya yang terbentang luas, nampak terlihat beberapa orang santai duduk duduk melingkar atau tertidur...kafe kafe sepanjang jalan yang telah mulai mengeluarkan meja dan kursinya dan padat pengunjungnya, semuanya menikmati suasana ´hangat´ bersinar siang itu...melewati karolinenplatz, tugu memorial yang berbentuk obelix, akhirnya setelah beberapa halte sampailah di tujuan.
Tetap tak tergesa gesa menikmati suasana kota yang lumayan sepi dibanding hari kemarin yang sangat padattt, kami berbelok masuk ke toko buku Hugendubel Karplatz, lantai kedua dari 3 lantai bangunan tua khas eropa ini, mulailah kujelajahi setiap rak dan barisannya untuk memastikan ada atau tidaknya buku detektif itu. Suasananya nampak sedikit berbeda dari hari biasa, cukup ramai dengan anak anak yang asyik berceloteh dan duduk melantai sambil membaca buku, toko buku ini juga menyediakan tempat membaca yang dilengkapi sofa melingkar warna merah yang nyaman serta lampu baca untuk setiap pengunjung yang duduk. Setiap bagian memiliki tempat informasi untuk menanyakan judul buku atau pengarang yang diinginkan, layaknya seperti kotak katalog dalam perpustakaan. Kutanyakan juga dan ternyata "Maaf kami sudah tak memiliki lagi.." Hmm memang buku yang kulihat itu cuman ada satu di toko buku yang sama namun, di tempat yang berbeda..Tak apalah mumpung cuaca lagi bagus tak tergesa gesa dan bisa menikmati kota. Kujajal ke toko buku Hugendubel ´cabang´ Marienplatz jaraknya kira kira 800 meter dengan jalan kaki di area wisata dan shopping pastilah terasa nyaman..."Danke!" kami pun berjalan keluar melalui eskalator keluar dari toko ini menuju ke toko yang sama namun berbeda tempat. Hingga kira kira berjalan tak kurang dari 100 meter dari toko buku itu, mata ini tiba tiba menangkap sosok bersahabat yang biasa dikenal di layar teve... Dialah, Bacharuddin Jusuf Habibie !!!
Tergopoh gopoh saya berlari menuju mereka berdiri kemudian menjabat tangan dengan beliau! lutut ini, tangan ini, kaki ini terasa dingin dan bergetarrr, bersama ibu Ainun Hasri Habibie saya tanyakan dahulu kabar kesehatan kemudian beralih ke topik topik hangat bertema keluarga yang sangat ´biasaaa´. Tak ada kawalan yang rapat namun hanya seorang pria tegap yang senyum senyum nyengir melihat ke-´agresifan´, kegugupan dan ketakberdayaannya saya, tak ada protokoler atau tak ada acara formal lain semua nampak alami dan santai sayang hanya 10 menit! Itupun saya yang memutuskan pembicaraan Kemudian pamittt!!..Aaaah stupid, karena betul betul merasa grogiii, buat saya ini seperti kejatuhan bulan..sayangnya saya tak membawa kamera pocket.. tak ada bukti? EGP lah...
Topi pak tino sidin, kumis tipiss melintang diatas bibir dan kaca mata gelap serta gayanya yang khas seperti di teve begitu juga dengan Ibu Ainun yang masih terlihat sangat ayu, sabar dan halus. Tetap setia dengan gelungan konde kecilnya serta kaca matanya yang berwarna coklat transparan, keduanya memakai mantel musim dingin warna gelap yang meneguhkan suasana yang sangat sedikit berwibawa, namun bersahaja dan berwajah ramah, beliau juga bertanya banyak pada saya yang juga tak melupakan anakku yang hanya terdiam memandang saja untuk diajak terlibat bercakap-cakap. Bagai oase saya benar benar seperti mendapat perhatian yang sangat hangatt berkeluarga...Auranya lain banget!! Kalau dipikir...Siapa sih saya dan anakku?? kenal saja tidak!! Cukup bermodal hanya ingin jabat tangan...dibolehin sukur, dilarang yaa gak apalah, yang ada malah beliau menyelami setiap percakapan menjadi seperti sosok orang tua, bukan dari sosok seorang Presiden eh, mantan Presiden. Duhhh terserah deee tapi tetep punya kharismaa. Cihuii..
Saya jadi ingat kira kira 4 tahun yang lalu saat Presiden Megawati berkunjung ke Tripoli Libya, semua masyarakat Indonesia mulai dari bayi, anak anak, orang tua, para asisten sampai keluarga pak Dubes yang tahun itu hanya sekitar 50 orang saja penduduknya!!! Ini sudah termasuk hitungan jumlah sekitar 30 orang mahasiswa, untuk mulai di data siapa yang ´layak´ berjabat tangan plus difoto bareng Ibu Mega hehe. Para mahasiswa termasuk keluarga kecil saya, adalah yang tidak layak untuk diundang alasannya sepele karena, saya punya anak kecil! Memang saat itu usia anak saya baru lepas 2 tahun, jadi layak dianggap ´membahayakan´ negara!:(
Padahal kami sudah menyiapkan pakaian tradisonal dengan kain panjang istimewa untuk saya dan stelan jas resmi keluaran butik Italy serta sepasang sepatunya untuk acara formal itu (cuiih narsis!)...nyatanya?? Agak kecewa dengan penolakan ´halus´ itu kami ambil hikmah saja, (untuk menghibur diri :p), masak cuman mau bertemu presiden harus sebegitu menyiapkan diri sedangkan setiap bertemu sang pencipta modal ´ala kadar´-nya alias sajadah, kopiah plus sarunggg!!
Ah, tapi rasa kekecewaan muncul juga...kenapa sih?(kok keseringan hehe). Padahal teman yang sama sama memiliki anak imuuttt bercerita kalau ternyata diundang namun tak bisa hadir lantaran sedang sakit cacar, sedangkan saya?? Kok bisa ya hehe. Akhirnya saya berinisiatif sendiri tanpa diketahui sang suami untuk ´meminta secara halus´ dan mengurangi jatah saya serta tentu saja si kecil..Agar cukup suami saya saja yang datang tanpa saya! "....Tolong dong Pak!" Ngebet-nya...haha. Akhirnya disepakati walau kedengarannya dengan berat hati, "Buu..alasannya... protokoler, memang ini..yang bagian ngundang pak ituu, saya sebenarnya juga gak tahu apa apa...tapi harusnya diundang tapi karena ....." kemudian bla..bla..bla..huehehe
Ah, tapi rasa kekecewaan muncul juga...kenapa sih?(kok keseringan hehe). Padahal teman yang sama sama memiliki anak imuuttt bercerita kalau ternyata diundang namun tak bisa hadir lantaran sedang sakit cacar, sedangkan saya?? Kok bisa ya hehe. Akhirnya saya berinisiatif sendiri tanpa diketahui sang suami untuk ´meminta secara halus´ dan mengurangi jatah saya serta tentu saja si kecil..Agar cukup suami saya saja yang datang tanpa saya! "....Tolong dong Pak!" Ngebet-nya...haha. Akhirnya disepakati walau kedengarannya dengan berat hati, "Buu..alasannya... protokoler, memang ini..yang bagian ngundang pak ituu, saya sebenarnya juga gak tahu apa apa...tapi harusnya diundang tapi karena ....." kemudian bla..bla..bla..huehehe
Kupikir acara ´ramah tamah´ di dalam hotel itu berlangsung secara kekeluargaan seperti acara ramah tamah jaman Pak Harto kala, saat bertemu dengan para petani, atau pelajar atau dokter atau profesi apa saja dalam acara televisi duluu...minimal makan malam santai bersama Ibu Mega, ternyata ke-14 para ´undangan´ pilihan tersebut hanya ditempatkan berbaris sambil menunggu ibu presiden turun dari kamarnya dan masuk melalui ruangan yang disiapkan telah berisi barisan panjang berjejer tadi untuk menuju masuk ke sebuah ruangan dimana para undangan dari negara Libya berkumpul dalam ruangan terpisah! Jabatannya tak lebih dari 10 detik! Tak ada percakapan hangat dan tanya jawab apalagi sambil menyelipkan kalimat "...Saya Penggemar Bapak (Habibie)!":p Terdengar jawaban suara tawa yang lepas terpingkal dan panjangggg....
Terima kasih Ya..Allah...
9 Comments:
Kejadiannya kapan nih mbak? Seneng yah ketemu sama idola, kapan yah saya bisa seperti itu. Semoga beliau masih sehat.
Helgeduelbek>>>Kejadiannya pada hari yang sama saat saya langsung menulis postingan itu..tanggal 21 februari 2007 jam 11-an siang....wah..!!
Ketika saya tanyakan kabar..keduanya menjawab bergantian "Alhamdulillah sehat.."
wah... andai saja saya yang ketemu pak habibie... saya mo nanya...gimana cara bikin bajaj bisa terbang?
hehehe....kalo saya cuman bisa seneng plus kederr doangg, gak punya ide kayak gituu..
harusnya nanya ke beliau, gimana komentarnya thd parodi Republik Mimpi, yang memplesetkan beliau.
wah..masalahnya saya juga gak pernah nonton republik mimpi, kecuali Republik BBM itupun setelah pada pecah semua konon dulunya itu lutju bangettt ya...sayanggg emang cuman bisa tulalit ajahhh
Wah asyiknya yang ketemu pak Habibie. Kalo tau mo ketemu, aku titip salam plus cipika-cipiki...he..he..
Lepuspa>> cipika-cipiki..apa yah ituu?
Cium pipi kanan, Cium pipi kiri...
Post a Comment
<< Home