go go PINK?
Februari identik dengan hari cinta sedunia, hari kasih sayang dan bulan romantis? Begitulah... Happy valentine sayanggggg...Gubbraggk!! Tak pernah seumur umur mendengar kata rayu mendayu seperti itu apalagi hujan puisi cinta plus kartu bergambar hati warna merah muda...apalagi saat semua toko mulai menjual aneka bentuk mulai dari permen, baju, kartu, coklat, buku bahkan promosi penjualan sepeda dengan ornamen bentuk hati...Februari selalu dilewati begitu saja.. (halah!)
Suatu hari wajar sebagai seorang perempuan saya juga ingin menikmati sisi romatis seperti kejutan bunga atau apalah...yang ada malah
"Coba..sampeyan beliin aku kembang..kan romatis tuh bang!!" Pintaku.
"Iya gitu..?" Jawabnya,
"Lha piye..sekali sekali toh ngasiin aku kado suprise..yang benar benar membuat diriku terkejut...ya..maksutku bukan kado bunga deposito ato rumah gedong warna merah, itu mah laen akangg! Tapi mbok ya..coba, ngasih kejutan kembang mawar merahh sambil pake candle light dinner, kek yang dipilem pilem itu looo.." Sindirku,
"Ya udahhh..ntar aku beliiin kembang ajah, cukup kan!" Tawarnya nyante tapi serius.
"MasyaAllah..." Melass sambil ngurut dada.
Itu belum seberapa dibanding waktu duluuu...
"Selamat ulang tahun ya..."
"Terima kasih." Jawabku tersipu, sambil ngarepin....sesuatu :p
"Duduk dulu mas..aku buatin minum ya..?"
Sambil ngaduk ngaduk es sirop di dapur..

"Coba..sampeyan beliin aku kembang..kan romatis tuh bang!!" Pintaku.
"Iya gitu..?" Jawabnya,
"Lha piye..sekali sekali toh ngasiin aku kado suprise..yang benar benar membuat diriku terkejut...ya..maksutku bukan kado bunga deposito ato rumah gedong warna merah, itu mah laen akangg! Tapi mbok ya..coba, ngasih kejutan kembang mawar merahh sambil pake candle light dinner, kek yang dipilem pilem itu looo.." Sindirku,
"Ya udahhh..ntar aku beliiin kembang ajah, cukup kan!" Tawarnya nyante tapi serius.
"MasyaAllah..." Melass sambil ngurut dada.
Itu belum seberapa dibanding waktu duluuu...
"Selamat ulang tahun ya..."
"Terima kasih." Jawabku tersipu, sambil ngarepin....sesuatu :p
"Duduk dulu mas..aku buatin minum ya..?"
Sambil ngaduk ngaduk es sirop di dapur..
"Hm..kadonya kira kira apa ya..? Apa mungkin...huah! yang kayak cerita pilem tivi tempo hari..cincin atau kalung indah? Walah..senengnya aku..?" Ngimpiku matreee.. wekekekk
"Ini..mas, minumnya..?"
"Makasih..!"
Kemudian hening...tiba tiba,
"Bisa gak kamu gak ngeliat aku dulu?" Pintanya
"Maksutnya..?" Tanyaku berharapp
"Hadap kebelakang... munggungin aku dulu, soalnya"
"Soalnya kenapa....." Potongku, tetep masih berharapp.
"eee...Soalnya aku mau nulis kartu ini dulu, buat kamu." Juga berharappp.
Tegaaaaaaaaa........
"Ini..mas, minumnya..?"
"Makasih..!"
Kemudian hening...tiba tiba,
"Bisa gak kamu gak ngeliat aku dulu?" Pintanya
"Maksutnya..?" Tanyaku berharapp
"Hadap kebelakang... munggungin aku dulu, soalnya"
"Soalnya kenapa....." Potongku, tetep masih berharapp.
"eee...Soalnya aku mau nulis kartu ini dulu, buat kamu." Juga berharappp.
Tegaaaaaaaaa........
10 Comments:
pacar kayak gitu mah mending dibuang ke laut aja neng!!..
Aku ikut gemes bacanya..
Iya..gitu dibuang?
Gua kommen dengan mencantumkan cerita ini. Semoga bisa menjadi bahan perenungan buat kita semua.....
Cintai Apa adanya
imas yaputra
Suatu hari saya dikunjungi oleh teman saya yang sudah berumah tangga, sebut saja Ika, dia bercerita :
Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-2 saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut.
"Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan"
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.
Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?
Akhirnya dia bertanya,: "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?".
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,: "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya :
Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati, Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"
Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."
Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang bertuliskan. ...
"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya... "
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.
"Kamu bisa mengetik di komputer namun selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya."
"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang."
"Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu. "
"Kamu selalu pegal-2 pada waktu ’teman baikmu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."
"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ’aneh’. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami."
"Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."
"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-2 bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".
"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."
"Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. "
"Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu. "
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.
"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu."
"Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.".
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.
Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.
hehehe..makasih mas arman..! buat artikelnya hehehe
yah begitulah cinte mas!gak ngarepin apa apa...untung untung kalo die masih sayang ame saye..!!(kalo gak yah kebangetan de)bukannya cinta tak bisa memaksa hihi...bukan wujud yang sekarang diharapkan tapi kepercayaan, saling menghormati dan menghargai kayaknya itu juga penting selain.. cinta (ceile..!!)
Thanks buat komentarnyaa
Mbakk..cinta itu buta dan tuli...anehnya saya kok ya gak dapet dapet pacar sampe sekarang? Padahal jika diintip, niat saya tulussssss, misalnya jika ada yang minat satuuu aja, saya mau ngasih hadiah kembang lengkap sama potnya hehe
nice posting mbak!
Kasihannya mbak, kalau itu bener2 cerita yg sampean alami. BTW saya mungkin sifatnya seperti cowok dalam cerita samepan itu, gak romantis, kecuali...
kayaknya begitulah jalinan kerumitan perasaan perempuan...suka sentimentil hehehh
tapi kalo gak sentimentil nan romantis mana bisa laku dagangan pernik pernik di toko? :p
Kalo suamiku beda lagi,waktu pacaran lumayan bisa 'dikit' romantis: bikin puisi dan pernak-pernik buatku kalo lagi ada moment2 penting hidupku. Tp udh merit, wah boro2... he..he.. Tp ga masalah deh, kan dia sibuk juga biar aku bisa blanja2, jalan2, senang2, dg kata lain manjain istri dan anak2nya... lagian dia sabar banget dan pemikirannya itu lho yang selalu 'selangkah lebih maju' dari aku... eh... kok jadi curhat... udah deh... pokoknya gitu...
lain ladang lain belalang....saya jadi pengen diseperti itu kan hehehhe
Dear Arman...
Where did u get that article? Thx
Imas Yaputra
Post a Comment
<< Home