Karir

Menjejakan kaki memasuki sekolah dasar sebenarnya dahulu sudah dirasakan 6 tahun lamanya, namun pagi ini terasa lain seperti awal dahulu, dengan rok selutut berwarna merah dan berlipit serta kemeja putih bersih itu tak lupa sepatu hitam licin dengan kaos kaki putih bersih, tas bertali selempang dengan rambut yang dikuncir dua di atas telinga tak lupa dasi kecil ala kantoran dan topi pet juga berwarna merah...hati ini berbunga-bunga setelah melambaikan tangan ke arah papa yang mengantar kami, sebenarnya setelah menemukan teman yang tak lagi asing karena setengah dari kelas ini adalah kawan-kawan di taman kanak-kanak langsung hati ini menjadi cair dan ceria....hari itu kami langsung ikut berbaris upacara pagi dengan salah seorang pembawa bendera adalah kakak perempuanku hmm rasanya masih seperti di rumah ada kakak teman kecil dan tetangga yang juga menjadi teman satu kelas!
Sekolah itu letaknya tepat di bibir bukit kecil dengan anak tangga semen menuju ke arah lapangan sepak bola depan sekolah yang juga digunakan sebagai tempat upacara bendera setiap hari senin pagi, kira-kira 500 meter dari depan sekolah adalah pantai di dalam teluk yang sangat tenang ombaknya disebelah sana terpisahkan oleh anak sungai kecil ada gereja lengkap dengan bangunan lonceng yang terpisah keluar dan dinaungi pohon besar, disekelilingnya perkebunan sayuran seperti bayam, selada, kol dan lain-lain selalu rajin dikunjungi dan disiram oleh petaninya. Namun sebenarnya yang lebih mengerikan adalah letak kelasku walaupun bangunan itu adalah yang terbaru dari seluruh sekolah itu..letaknya di sudut sekolah agak dekat dengan tempat pipis yang dipisah olah jalan dalam sekolah dan tepat di belakang kelasku adalah hutan dengan kumpulan pohon-pohon besar yang rindang yang seolah melindungi deretan makan kuno belanda yang bernisan besar kokoh dan berornamen sehingga kesannya gelap dan memang tak asyik untuk dijadikan sebagai tempat bermain.
Guruku seorang Ibu berperawakan kecil berambut keriting kecil yang mengucapkan setiap kata-kata dengan hati-hati dalam ejaan yang tepat benar dan jelas :)
kedua orang tua tak ada yang menemani masuk sekolah baru hingga kami memulai memperkenalkan diri satu-satu..dan pulang sendiri beberapa jam setelahnya hmm, sangat mandiri untuk seusiaku.
Sedangkan hari ini berdiri di dalam sekolah anakku dengan jumlah orang tua yang banyak dan lengkap ayah dan ibu masing-masing beberapa diantaranya juga membawa oma dan opanya seolah tak ada yang ingin melewatkan seharipun untuk melangkah menuju harapan baru.
Selamat berjuang nak, semoga tak pernah kenal lelah, doa kami akan mengiringi seluruh langkahmu...hingga usai dan berhasil kelak, Amin.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home