WHERE I BELONG TO...
  • Dapur
  • Interior
  • ClayPop
  • Foto
  • Credits


  • Forecasts | Radar


    Links
    • Tiara Ratu
    • Ngulas Buku di qyu-blog
    • Belajar ngeblog
    • donnie blog
    • lepuspa Blog
    • Raisa Blog
    • Yossy Blog
    • Rere Blog
    • Atiek Blog
    Archives
    • October 2006
    • November 2006
    • December 2006
    • January 2007
    • February 2007
    • March 2007
    • April 2007
    • May 2007
    • June 2007
    • July 2007
    • September 2007
    • October 2007
    • December 2007
    • January 2008
    • February 2008
    • May 2008
    • Current Posts
    Previous entries
    • Pityriasis rosea
    • Two stripes on it!!!
    • WSV
    • Everything it´s all right?
    • Superwoman?
    • Glow in the dark!
    • Licht aus!
    • Mohon Maaf Lahir Dan Batin
    • Barokah di Ramadhan
    • Prost!




    Main SUDOKU Yukk

    SUDOKU

    Tuesday, January 23, 2007

    Pola Salju



    Hari ini akhirnya salju turun juga sejak subuh tadi, setelah hampir dua bulan salju tak turun dan suhu tetap hangat menimbulkan kekuatiran apakah tahun ini dan tahun selanjutnya salju tak akan ada lagi dan temperatur bumi telah berubah???Mudah mudahan saja tidak!
    Setelah diterjang angin kencang Kyrill yang bertiup mencapai kecepatan hingga 180km/jam dan udara yang tetap menghangat saat musim dingin tiba ditambah banjir salju saat musim dingin tahun lalu, membuat cemas tentang perubahan bumi tercinta.

    Salju, menyentuh di wajahku saat kutengadahkan keatas dan mencoba rasanya hmm terasa sangat lembut namun dingin ketika mendarat dan sungguh terasa asin saat tercicip dilidahku serta langsung mencair saat mendarat di tanganku, bentuknya yang memang sangat putih bersih dan seperti menyerupai ketombe yang jatuh dari angkasa hihihi
    Namun jangan membayangkan kecantikan sang salju saja, resiko yang dihadapinya yaitu rasa dinginnya yang menusuk tulang diawali dari ujung hidung, ujung telinga, ujung jari yang terasa membeku.

    Peraturan saat munculnya salju yaitu jangan memakai sepatu lain selain sepatu yang tahan air serta bersol tebal dan bergigi. karena pengalaman saat salju tiba saat tahun tahun sebelumnya saya hampir terpeleset saat memakai sepatu dengan sol rata.
    Apalagi mencoba peruntungan dengan tidak mengganti ban kendaraan. Walah bisa berakibat fatal, namun saya tak pernah mendapat informasi apa perlu juga mengganti ban sepeda dengan ban anti licin juga ya :p

    Jangan keluar rumah dengan rambut basah tanpa dikeringkan dengan pengering rambut, pengalaman saya karena tak menyukai betapa ribetnya harus mengeringkan rambut maka, saat mengantar anak ke sekolah rambut saya yang basah berubah jadi kaku dan menjadi sarang ES! Padahal saat itu matahari sedang muncul. Wah pantesan orang sebis pada banyak yang memperhatikan dan hanya melihat saja tanpa memberitahu informasi sebaik baiknya pada saya yang tak tahu harus berbuat apa saat salju tiba, betapa tangguh dan dungunya anak kampung ini begitu mungkin yang dipikiran mereka :p Walah salah kaprah apa lagi ini di kampung orang???
    Selain itu jaga jaga untuk selalu membawa tissue di tas untuk mengelap cairan yang suka mengalir keluar dari hidung dan senantiasa membawa bekal penutup kepala, syal tebal, sarung tangan jangan menganggap remeh.

    Rasa dingin menusuk baru terasa karena tumpukan salju yang mengeras menjadi batu es dan hawa dinginnya akan terbawa jika saat tertiup angin, hui! dapat menambah kerinduan pada tanah air yang senantiasa selalu hangattt dan terikkkk, namun anehnya kalau tak bertemu salju juga sama sama bisa menimbulkan rasa rindu padanya, rindu karena dapat dijadikan permainan murah meriah dan juga keindahan yang tampak saat salju tiba adalah ketika sepanjang mata memandang yang terlihat laksana padang putih dan semua terselimuti salju sehingga hanya nampak gundukan dan lekukan unik yang membentuk pola salju rumah, pohon, mobil, bangku, batu, lampu, patung semua seperti cream diatas kue tart, indah dan berseni.



    Indah, cantik, menakjubkan dan hebatnya lukisan Tuhan....Subhanallah.







    Read More.....

    posted by Niken @ 9:14 AM   2 comments

    Friday, January 19, 2007

    Imajinasi dari Cerita Anak....

    Umurnya 5 tahun, sekolahnya di Vorschule, Gurunya namanya Frau Wiesheit, temannya dalam kelas ada 9 anak saja, namanya Floriem, Erking, Muhammad, Shelquezah, Meriton, Jalil, Haserwan, Adam dan Benjamin. Suka baca baca buku cerita Tim und Strupi, buku nordpole, buku zoo, buku tulang binatang, tulang manusia dan buku ikan serta buku pemadam kebakaran, polisi dan buku tentang rumah sakit. Dia bisa naik sepeda beroda 4 dan katanya yang beroda 2 juga bisa :p

    Dia juga hobby bermain pemadam kebakaran, polisi, ambulans, mobil mobilan dan mainan Hulk yang merupakan seorang manusia kuat, begitu juga X-men dan banyak lagi.

    Mau pergi ke camping!!! adalah salah satu cerita dari beberapa cerita berjilid yang disodorkan padaku. Hmm, ada baiknya kucoba dimuat untuknya. Mari kita mulai :)

    Mau Pergi ke Camping

    1. Pertama dia packen baju dan celana, sama cream, odol, sikat gigi, sabun, gelas, tisue, obat, pinsil, kertas, komputer "Kenapa bawa komputer..."tanyaku "Iya...biar dia bisa buat internet.."jawabnya menjelaskan. Sama teve, kalender "Untuk apa bawa kalender..."tanyaku lagi "..Supaya dia nggak lupa tanggal berapa hari ini..."jawabnya menjelaskan lagi. Telpon, makanan, kabel, koran sudahhh.....



    2. Dia punya 4 koper, semua disimpan kedalam mobil, koper yang besar disimpan di atas mobil terus diikat....

    3. Dia pergi bawa mobil sama barang barangnya mau jalan terus tiba tiba ada lampu merah. tiba tiba sudah merah dilepaskan kakinya jadi bannya langsung berhenti, lampunya tiba tiba hijau dia bisa jalan lagi.....


    4. Jalan terus dia muncul di hutan, terus kalau belok kiri berarti ketemu zoo (kebun binatang) kalau hadap ke kanan berarti ketemu hotel jadi dia mau yang jalan terus berarti ketemu ke hutan....


    5. Dia sudah sampai di hutan dia bawa mobil sama barang barangnya masuk ke hutan .....


    6. Dia pertama ambil kertas warna biru terus ditarik keatas (lihat gambar yang ada arah panahnya...)

    7. Habis itu dia ambil kayu "terus kertas yang ditarik keatas ada dimana sekarang?"tanyaku "masak nggak tahu ada dimana kertasnya sekarang? sudah berubah jadi besar...jadi camping!"tunjuknya ke arah gambar tenda..

    8. Dia mau kasih api dari kayunya terus mataharinya sudah muncul.....

    9. Terus sekarang sudah keluar apinya terus dia mau pergi ambil kayu dan Pfane (alat penggoreng wajan untuk telur mata sapi..) didalam mobilnya untuk cooking (memasak) terus mataharinya mau turun..


    10. Mond-nya (bulannya) sudah muncul terus dia ambil makan ikan terus tangannya digosok gosok dekat apinya supaya hangat tapi kalo dekat dekat nanti tangannya bisa berdarahhh....


    11. Pertama dia mau ambil kayu untuk tidur dipohon tapi akhirnya dia nggak tidur dipohon tapi dia tidur dicamping-nya yang dijalanannya ...;)

    12. Dia sudah makan chicken (ayam) pake tangan terus mond(bulan)-nya sudah tumbuh besar..
    13. Dia mau sikat gigi pake odol pake zahn bruster (penyikat gigi) "Ini pasti gambar kran dan tempat sikat giginya kan..?"tanyaku "Iya betul.."sahutnya girang.

    14. Dia mau berdoa...

    15. Dia tidurrr....


    16. Dia naik mobil sama barang barangnya mau ke airnya...dia juga bawa boat lo..mataharinya sudah muncul, sudah pagi.

    17. Dia cium bau air terus dibawah air dia cium 7 ikan...

    Nah! silakan menerjemahkan dan mengedit sendiri bahasa dari alur cerita yang telah dibuatnya..... Terima kasih ya Nak?


    Read More.....

    posted by Niken @ 10:16 AM   2 comments

    Thursday, January 18, 2007

    Berenang di tengah SALJU??

    Bayarnya hanya €1.30 untuk 1 orang dewasa dan sekali masuk selama 1 jam 30 menit saja! Setelah selesai bertransaksi dapat diperoleh sebuah kartu mirip KTP model baru atau seperti kartu atm bank, bedanya terdapat 3 lubang kecil dipermukaannya entah untuk apa tujuannya.

    Ruangan loket pembayarannya seperti resepsionis dalam hotel mewah dengan meja kayunya yang cantik dilengkapi dengan seperangkat komputer diatasnya serta tumpukan booklet yang teratur, dekorasi lampu dan aneka kembang, pilar pilar yang terbuat dari marmer dan langit langit gedung yang tinggi seperti mendukung suasana serta promosi pameran lukisan yang terdapat dilantai 2, terlihat jelas dari sebahagian lukisan pameran tersebut digantung pada dinding tangga bercabang dua yang nampak megah itu bedanya, hiasan latar di bagian resepsionis itulah yang menjelaskan gedung apa ini sebenarnya. Pakaian renang, kaca mata renang hingga pelampung yang dipamerkan untuk dijual serta pamflet penawaran latihan Aqua gymnastik lengkap dengan pilihan fasilitas saunanya yang menegaskan bahwa kita berada dalam suasana olah raga air.

    Disamping meja loket itu terdapat pintu bersensor yang akan mengantarkan pengunjung masuk ke ruang yang lain, Setelah kartu itu dicheck-in pintu besi sepinggang itu berputar kedalam dan tak lupa untuk mengambil lagi kartu itu. Aktifitas stamina itu berawal dari pintu ini.

    Nampak sebuah ruangan yang besar dan penuh dengan barisan kamar kamar ganti atau lebih tepatnya kabin dan jejeran lemari locker yang anak kuncinya terselip pada masing masing lubangnya. Pada setiap dua barisan kabin terdapat cermin yang lebar lengkap dengan alat pengering rambut atau hair dryer, kotak sampah mini yang terbagi 3 dan berlainan warna antara lain, untuk sampah kering (termasuk rontokan rambut), kertas dan sampah basah. Di tengah ruangan besar ini nampak berdiri kokoh alat penimbang berat badan dengan ukuran raksasa, yang pernah kutemui berfungsi untuk menimbang barang saat kecil dahulu.

    Ternyata tempat ganti ini tak dipisahkan antara pengunjung lelaki dan perempuan, pantas saja sepintas lalu dapat kutemui seorang lelaki tua memasuki sebuah kabin sambil menenteng tasnya sedangkan disisi lain nampak seorang ibu muda sedang keluar dari kabin dengan pakaian renangnya. Lantas kupilih salah satu kabin yang rata rata masih banyak yang kosong tak berisi, bentuknya persegiempat, tak beratap dan batas kaki dinding hanya setinggi mata kaki orang dewasa, berwarna biru laut, ukuran di dalamnya sekitar 2m x 1,5m dan kedua ujung kabin ini masing masing memiliki pintu, namun semua pintu tak berkunci dari dalam jadi selain harus menahan dengan sesuatu juga harus cepat cepat untuk mengganti pakaian dan segera keluar. Masih didalam kabin, sebuah cermin kecil berukuran satu kepala tergantung di satu sisi, tersedia juga gantungan baju lengkap dengan hanger-nya dan bangku yang juga berfungsi sebagai meja sepanjang 2 meter.
    Setelah selesai, kusimpan baju, mantel dan tas kedalam locker. Sebelum mengunci pintunya kartu tadi diselipkan kedalam slot pengaman pada kotak kunci locker sehingga anak kunci itu dapat terputar dan mengunci pintunya. Kuikatkan anak kunci tadi pada pergelangan tanganku, Bagus juga ide ditempat ini, nampak kuncinya dibuat seperti sebuah jam bertali biru gelap yang dapat diikat pada pergelangan tangan sehingga barang dan kunci menjadi tanggung jawab sendiri selain tak mudah hilang terjatuh atau apalah. Sebelum masuk ke area basah jangan lupa terdapat kran desinfektan yang tinggal ditekan untuk menyuci hamakan kaki atau sandal khusus berenang milik anda.

    kemudian berpindah ke tempat pembilasan badan atau kamar mandi. Tentu saja untuk urusan ini harus wajib dipisah antara tempat laki laki dan perempuan termasuk toiletnya. Suasana didalamnya nampak masih sepi dan tak ada orang, kubasahi badanku sebelum mencebur ke kolam.

    Keluar dari kamar bilas berbelok menuju lorong pendek nampak kolam renang dalam ruang yang cukup luas. Salah satu sisinya memiliki tempat duduk seperti dalam gelanggang arena dengan dekorasi dinding bergambar dewi dewi yunani yang sedang mandi di kolam surga, sedangkan sisi yang satunya lagi terdapat bangku panjang yang dibuat permanent dari semen yang kokoh. Di kedua sisinya terdapat jendela kaca yang besar besar, di ujung rangan yang lain nampak kolam untuk perenang mula dan anak anak yang dilengkapi dengan seluncuran berbentuk gajah kecil. Tempat berenang ini sangat hening padahal nampak puluhan orang yang sedang sibuk berenang hilir mudik, mungkin semua orang sedang berkonsentrasi pada jalur berenangnya, jika melihat siapa saja yang berpartisipasi pada olah raga di tempat ini tampak yang telah berusia tua, tua betulan agak muda hingga yang sangat muda laki laki perempuan semua sibuk masing masing. Berhubung hari ini adalah jam kerja maka yang mendominasi adalah para sesepuh :p

    Setelah masuk ke dalam air, ternyata di luar dugaan air kolam yang berwarna biru jernih ini sangatlah hangat dan nyaman untuk mulai menggerakkan tangan dan kaki. Selain kolam di dalam ruangan yang disediakan saat musim dingin, terdapat pula kolam luar ruangan yang khusus dibuka ketika musim panas tiba. Segera kugerakan kaki dan tangan untuk mengayun dan melaju hingga beberapa putaran.

    Kulirik di salah satu dinding, ah ternyata tinggal 40 menit lagi! Tak terasa waktuku hampir habis, kuputuskan untuk menambah lagi 3 kali berenang menyeberang hilir mudik non stop menggenapkan hitungan keinginanku awal tadi, setelah itu segera berhenti dan membilas badan. Segera kutuju lemari locker dan melepaskan kunci yang mengikat dipergelangan tangan. Kuambil perlengkapan mandi dan kembali menuju tempat bilas itu.

    Hah! semua tanpa malu malu sudah membuka dirinya, nampak terlihat jelas... (sensorrr!) tak peduli tua, muda, anak anak semua tampil polos apa adanya. Saya jadi malu dan risih sendiri awalnya, lama lama karena tak ada yang saling memperhatikan ya mandi saja karena tak ada pilihan tempat lain...

    Setelah keluar dari gedung renang tua Nordbad yang didalamnya sangatlah rapih, bersih bahkan tak terlihat sedikitpun ceceran rontokan rambut atau secarik kertas dan lain lainnya di sejengkal lantainya, suasananya juga teratur dan tanpa coretan usil sedikitpun benar benar membuat badan terasa bugar....1 jam berolah raga rasanya sudah seperti vitamin penambah stamina tubuh, hmm mudah mudahan saja bobot tubuh mengerikan ini dapat habis luruh lantak tak berbekas.


    Read More.....

    posted by Niken @ 4:05 PM   4 comments

    Tuesday, January 16, 2007

    Setelah 1 minggu....

    Sebetulnya batuknya belum benar benar hilang tapi lebih baik harus ke sekolah saja, daripada dirumah lebih baik main main dengan teman teman di sekolah.
    Seperti biasa pagi hari diantar suamiku tepat jam 7.30 mereka keluar dari rumah kami dan sebelum pukul 12.15 gantian saya yang harus menjemputnya.

    Tak ada alasan apapun bila terlambat menjemput ke sekolah, pasti selalu di beri nasehat panjang lebar, "Sebaiknya anda harus berada disini pukul 12 tepat, saya tak ingin melihat anak anda terlalu lama menunggu! Juga kalau pagi usahakan datang sebelum pukul 8 dan sebelum bel sekolah berbunyi karena tak baik bila tertinggal dari awal!" ucapnya tanpa mau mendengar alasanku atau sekedar selaan minta maklum, hmm memang benar tak baik memang bersikap ngaret walaupun itu hanya 10 menit terlambat! karena sepertinya tak ada rasa hormat dan lebih banyak ruginya.

    Namanya M. Wiesheit tak jelas apa kepanjangan dari M mungkin Monica, Magdalena, Michelle atau mungkin Maemunah :p Tak masalah karena semua orang memanggilanya Frau Wiesheit saja. Memanggil dengan nama keluarga memang lebih hormat apalagi dengan awalan ibu atau bapak daripada hanya memanggil dengan panggilan kecilnya. Wajahnya yang panjang dan telah berkerut serta rambutnya yang berwarna kuning keriting itu selalu tersenyum dan tak marah bila anak didiknya tergelak tertawa bila badannya bergerak gerak menirukan hal terlucu yang dilakukannya ketika berdialog denganku atau saat melihat fotonya yang dipajang di papan pengumuman dicoreti sebuah kumis Chaplin namun beberapa waktu lalu sudah tak kudapati kumis itu lagi.

    Di luar sikapnya ini beliau tunjukkan kesan tegas lain saat terapis logopädie anakku, mengajaknya untuk
    berdiskusi mengenai perkembangan anakku, wah ternyata beliau ini sangat kaku "Saya di tolak untuk berdiskusi diluar jam bebasnya setelah lewat jam 2 siang"Adu sang terapis padaku. Kujelaskan bahwa mungkin selain beliau selalu sibuk maklumi saja bahwa usianya sudah tak muda lagi, Hmm diapun tersenyum memaklumi.

    Setiap hari sekolah pukul 12.15 siang selalu kujumpa dengan wanita separuh baya ini yang selalu dikelilingi kesepuluh anak didiknya untuk diantar menuju ke para penjemputnya. Beliau selalu mau menjelaskan dengan tulus perihal permasalahan, perkembangan dan kemajuan anakku dibawah bimbingannya tak segan pula menanyakan kemajuan bahasaku yang nampaknya seperti jalan di tempat.

    "Tschüss Frau Wiesheit..." pamit anakku dan kawannya bergantian padanya ia pun menyalami dengan sebelah tangannya sedangkan tangan lainnya tetap menggenggam tangan kawan anakku yang hendak diantar menuju bus sekolah sambil tersenyum membalas "Tschüss .. bis morgen"


    Diapun berbalik arah dan turun menuruni anak tangga menuju lapangan parkir yang telah menunggu jejeran bus sekolah ukuran mini mengawasi anak didiknya yang sisa berjumlah 7 anak itu.

    Menuju perjalanan pulang selalu kutanyakan apa saja yang tadi dilakukan di sekolah? sambil berjalan menuju tempat perhentian bus yang selalu tiba setiap 20 menit itu.


    Read More.....

    posted by Niken @ 2:15 PM   0 comments

    Thursday, January 11, 2007

    sekedar untuk berbagi

    Dia masih saja terbatuk batuk sudah 3 hari ini tak masuk sekolah. Sedih hatiku melihatmu nak! Badannya tetap hangat 38° Celcius jika tengah malam lewat, tidurnya juga terganggu, suara batuk yang kering dan keras selalu menjeda lelap tidurnya, minum air putih hangat, coklat hangat dan teh hangat menu berganti saat terbangun dan terduduk di kegelapan ruangan.

    Setelah membuat janji dengan asisten di praktek Dokter Bäumler & Dokter Hirte akhirnya sepakat kami bertemu pada jam 11.10 siang.

    Jam di pergelangan tangan baru menunjukkan pukul 10.58. Ah, masih ada waktu beberapa saat. Suara batuk anakku kembali memecah kesunyian yang memang hanya nampak kami berdua saja di ruang tunggu itu. Bertemu dengan asisten sang dokter yang selalu menatap layar monitor, Wanita itu nampak tetap menawan di usia yang tak muda lagi rambut pirang tua keriting sebahu dan pullover hijaunya tampak menegaskan bahwa ia tetap selalu menjaga penampilan. Ia menyapaku dan menanyakan kabar dan nama anakku dengan suara beratnya yang ramah sambil mencari cari medical record dalam box kartu para pasien.

    Setelah menunggu beberapa saat keluarlah dari ruang periksa seorang gadis kecil dengan rambut dikepang dua beserta ibunya, menyapa kami sambil mengambil tas besar dan dua buah majalah wanita yang diletakkan di kursi rotan ruang tunggu ini kemudian berlalu. Akupun kembali menatap anakku yang terlihat tak begitu riang bermain dengan mainan anak anak di tempat ini. Terlihat lemas dan lelah, tiba tiba kudengar sebuah suara menyapa kami ramah. Ternyata milik sang dokter, wanita berperawakan tinggi langsing dan separuh baya ini menjabat tanganku kemudian menggiring kami masuk ke ruangannya. Nampak sebuah ruangan yang tak terlalu luas berisi meja kerja kayu yang besar yang diatasnya terdapat beberapa tumpuk buku tebal, 2 buah pigura, kertas kertas, sebuah pot berisi pulpen aneka warna sepasang kursi rotan untuk pasien dan kursi lain untuk dirinya. Di belakangnya nampak berdiri sebuah lemari kayu besar berisi obat obat dan buku buku tebal. Setelah mendudukan diri dengan enak, iapun mulai bertanya tentang kondisi anakku. Kujelaskan dengan detil dan panjang lebar mengenai kondisi anakku, setelah menyimak iapun meraih stetoskop dan mulai memeriksa anakku dengan teliti. Punggungnya, samping badannya, dadanya kemudian telinganya refleks juga ia memegang kening anakku kemudian " Saya curiga mungkin ia terkena pnemonia"ucapnya serius "Duh! bagai tersambar halilintar Ya Allah!!" batinku kuatir "Tapi saya akan mengetestnya dahulu! Sekaligus memastikan apakah ia juga perlu menggunakan antibiotik atau tidak" sambungnya. Iapun beranjak menuju ke ruang sebelah disamping ruangan ini, nampak dari tempat saya duduk, sebuah meja periksa yang seperti tempat tidur tinggi, dibawahnya terdapat lemari yang berisikan tumpukan diaper bayi dan perlengkapan lain yang tersusun rapi. Iapun kembali dengan membawa beberapa perlengkapan kecil. Jari anakku diraihnya dan cepat ia menusukkan sesuatu ke ujungnya. Anakku terkaget dan meringis sakit nampak ia berusaha menahan air matanya untuk tak tumpah. Oh anakku tahan ya nak? sang dokterpun memasukkan cairan merah yang keluar dari jari anakku ke dalam sebuah alat kecil dan memberi kapas untuk menyumbat luka kecil itu. Kembali ia beraksi di ruang itu, beberapa detik kemudian nampak ia mulai mengocok ngocok sesuatu dari sebuah cairan dalam tabung. Anakku masih menahan sakit kagetnya "Huu sakit mama, ini sakit sekali." ungkapnya dengan linangan air mata namun menahan tuk tak menangis sambil memegang kapas yang telah ternoda darahnya. Tak lama sang dokter kembali sambil membawakan plester serta "Ternyata dia tak apa apa dan tak ada pnemonia serta tak perlu antibiotika." Jelasnya. Kuhela napas, "Alhamdulillah, terima kasih ya Allah." Batinku. Kembali ia duduk di kursinya dan mulai membaca medical record anakku, kembali ia bertanya masalah lain yang berhubungan dengan kondisi batuk anakku seperti masalah pernafasan, alergi dan masalah fisik anakku. Kujawab sesuai apa adanya kondisi anakku sekarang. Kemudian tangannya beralih membuka buku tebal merah bersambul kain kanvas yang mirip buku kamus itu. "Masih belajarkah ia?" ujarku membatin, "kayaknya tak mungkin terlihat ada beberapa uban yang muncul dari rambut pirang sebahunya yang bergelombang itu, sebentuk cincin nikah melingkar di jarinya serta dari intonasinya yang rendah dan hati hati selain tentu telah memiliki bermacam macam pengalaman pastilah ia sedang membentuk sebuah diagnosa yang tepat untuk anakku," batinku beroptimis "Menggunakan apa menuju kemari?"tanyanya "kami naik Bis, U-Bahn kemudian berjalan kaki"sahutku. Ia mendongak dan tersenyum "Maksud saya naik tangga atau dengan lift?"ulangnya "ooohh, kami menggunakan lift."koreksiku. "Hmm saya pikir naik tangga, karena saya sempat mendengarkan suara batuknya yang terdengar kering dan menguatirkan ketika kalian tiba tadi."urainya "Oke saya berikan obat yang lebih keras dari obat yang selama ini dia konsumsi." ucapnya sambil meraih sebotol kecil obat dalam laci obat obatan dan menuangkan 3 butir kecil ke tangan anakku "Ayo dimakan." sambil mengelus kepala anakku. Iapun menuangkan beberapa butir dalam wadah khusus untuk dibawa pulang, kemudian menuliskan resep, menjelaskan dan mengingatkan jika tak ada perubahan dan bila bertambah buruk bawa kembali kemari! Setelah berjabat tangan dan mengucapkan terima kasih, kami pun keluar dari ruangan itu. Setelah bersiap dengan segala mantel tak lupa kami pamit pada si asisten yang tetap ramah mengucapkan "gute beserrung!" pada anakku "Danke." jawab kami dan juga kusapa balas seorang gadis kecil serta ibu yang menggendong bayinya saat kami keluar dari tempat itu.

    Letaknya di ujung jalan dan dibawah praktek dokter itu, setelah menunggu 1 orang pembeli kuulurkan resep yang diberikan dokter tadi. Wanita berperawakan gemuk dan berkaca mata itupun mengambilnya dan berlalu menuju kesebuah ruangan kemudian kembali sambil menenteng sebuah kotak plastik besar berwarna muram "Ini dia, saya yakin kamu pasti membutuhkan cara mengoperasikanya.."ucapnya "Ha? tunggu dulu, berapa yang harus saya bayar untuk ini?"tanyaku "hmm..anda tak perlu membayarnya ini bisa di sewa tapi anda harus memberi depositnya atau mungkin anda ingin membelinya? tapi yang lain harus dibayar"urainya sambil matanya tetap memandang kearahku sedangkan kacamata kecilnya melorot diujung hidungnya. "sampai kapan saya bisa menyewanya?"tanyaku sambil melirik ke arah anakku yang nampak dudk lesu di bibir jendela apotek itu, "0h anakku!" batinku "Sampai kapanpun, tapi saya tetap memantau apakah anda masih membutuhkan alat ini atau tidak?"urainya lagi sambil memperlihatkan berapa harga keseluruhannya "tapi uang saya tak cukup untuk membayar deposit alat ini, sekaligus dengan peralatan serta obatnya."jawabku sambil melihat isi dalam dompetku yang hanya terisi beberapa lembar uang dan koin "hmm jadi bagaimana?"tanyanya lagi "oke saya bisa membayar €65 saja untuk lainnya, sedangkan untuk depositnya nanti saya kembali lagi" jawabku sambil mengulurkan selembar seratus euro berwarna hijau itu. Setelah menerima ia mulai membuat sebuah kuitansi dan menanyakan nomer telpon, seperti biasa saya tak pernah mengingat nomer telepon lain selain nomer kantor suamiku. Ia hanya tersenyum sambil menuliskan sebaris nomer dan nama anakku pada sebuah kartu berwarna biru.

    Sesampainya di rumah kutanyakan pada anakku masih dapatkah kita pergi lagi untuk mengambil obat obatan tadi? Iya mengangguk lemas, secepatnya kusiapkan kinderwagen miliknya bergegas sambil berlari kecil kudorong anakku menuju halte di dekat rumah, kamipun kembali lagi ke apotek itu dan membawa pulang peralatan dan obat obatan milik anakku.

    Ternyata ia tak mau langsung pulang melainkan ingin makan ayam kentucky dahulu katanya. "Gimana kalau kita makan di pizza?"tawarku "mau...mau.."jawabnya semangat. Paling tidak di sana dia bisa makan rebusan pasta dan minum coklat hangat yang lebih baik daripada gorengan dan soft drink dingin yang dapat memperburuk batuknya.

    Sedikit menguyah spageti tomat dan menyeruput coklat hangat Iapun minta mau segera pulang. Ayo Nak, lebih baik memang jika kita pulang. Kembali kami mengejar ngejar bis.

    Sesampainya di rumah setelah mencuci tangan mengganti baju mulailah kubuka alat itu. "Nggak mau mama, takuttttt." ucapnya menangis ketakutan memang suara alat ini mengerikan "bbbbrrrrmmmmmm..." dan tak pernah dalam hidupnya ia menggunakannya termasuk aku!!! Setelah menghirupnya sesuai anjuran iapun dapat tertidur dengan enak.

    Ketika hendak tidur malam kuoperasikan lagi alat itu dan hingga pagi ini batuknya mulai mereda dan ia dapat tidur lebih lama dan nyenyak tanpa terbangun atau mengigau seperti dua malam kemarin, namun aku masih harus hati hati dan terjaga karena keningnya masih harus selalu dikompres air hangat.

    Gute besserung ya Nak!


    Read More.....

    posted by Niken @ 4:14 AM   4 comments

    Monday, January 08, 2007

    Uh Sakit Batuk...

    Berawal dari batuk batuk biasa akhirnya ketika malam tiba jadi batuk betulan. Kasihan saya melihat tidurnya jadi terganggu karena batuk batuk terus.

    "Punggungnya di pijat pake vicks ya nak?" diapun mengangguk. Kuusap dengan lembut punggungnya sambil dibalur dengan vicks. "Ayo sekarang dada dan leher di depannya" "Nggak mau mama nanti bisa geliii hi hihihi.." sambil berusaha tengkurap kembali. "Apa dia sudah minum obat" tanyaku pada suamiku "Maksudmu yang butiran itu? udah 15 menit sebelum dia tidur." Jawabnya. uh! Hampir 3 jam yang lalu. Kuberi dia minum air putih, mungkin karena eneg dan terasa dingin diapun memuntahkan kembali bercampur dengan lendir dahaknya.

    Tak lama kemudian suara batuk pun kembali terdengar huk..huk.. ah..harus diberi apa lagi agar lebih berkurang bunyinya? Ah, teh hangat yang tak begitu manis, kutuju dapur sambil meraih botol mineral, kutuangkan ke dalam kettle pemanas elektrik, kutekan tombol merah digagangnya sambil menunggu air mendidih dalam beberapa detik kutuangkan gula dan kusiapkan teh. setelah semua selesai, "Coba minumnya sedikit sedikit dan pelan pelan karena tehnya masih panas" "Uihhh...bibirku seperti kepanasan" komentarnya setelah berhasil menyeruput teh hangat itu. "Gimana? lebih enakkan? hangat kan?" dia pun mengangguk kemudian pamit untuk pipis dan membaca doa kemudian kembali tidur.

    "Ma..dia batuk batuk lagi!" "Hah? gimana kamu tahu?"sahutku sambil mengerjap mata yang kaget terbangun! "Dari tadi dia batuk terus!" setelah kutengok ternyata matanya sudah mengerjap ngerjap dengan bulat dan jelas! Ah, pantas saja, kuambil sirup obat batuk untuk anak Bronchipret saft. Kubaca aturan pakainya. Hmm, sampai umur 2 tahun 2,2ml aha! ini dia sampai umur 6 tahun 3,2ml begitu tulisnya. Kuberikan Teh hangat kembali untuk diminum dan juga obat batuk itu. Setelah batuk batuk lagi selang beberapa saat kemudian dia terlena ke alam mimpi.

    Hingga pagi menjelang tentu saja kami putuskan dia tak usah pergi kesekolah dahulu pada hari pertamanya di tahun 2007 ini .. ketika bangun dia pun kembali riang seperti pagi kemaren namun tetap saja bunyi batuknya belum hilang...Semoga cepat sembuh anakku.


    Read More.....

    posted by Niken @ 11:05 AM   2 comments

    Friday, January 05, 2007

    Precious Time

    Kembali mengingat kehidupan masa lalu? kenapa tidak..hari ini saya mendengar beberapa musik populer dimasa lalu terlebih ketika mendengar soundtrack lagu Voltus V dari sebuah blog yang ditemukan suami saya.

    Ya, film bersambung 9 jilid bercerita tentang robot Voltus five yang membela kebenaran dan melawan kejahatan ini merupakan film kartun keren buatan Jepang dan sempat populer di pertengahan tahun delapan puluhan saat saya masih SD kelas satu..

    biasanya setelah nonton film ini jiwa perjuangan saya kembali berkobar dengan semangat tinggi! Hingga akhirnya ketika kaset kumpulan lagu lagu dari film Voltus ini muncul saya langsung juga merengek untuk dibelikan!

    Seingat saya terjemahan OST-nya seperti ini,

    Voltus lima sahabat kita semua
    lima pemuda yang gagah perkasa
    digemari oleh nanana..(lupa :p)

    Tapi kalo disuruh menyanyi dengan versi asli pakai bahasa Jepang-nya sayapun sanggup mengulangnya walaupun akan saya usahakan saat seperti usia saya waktu itu tetap bisa pas mengikuti hingga akhir musiknya seperti ini,

    Tato heana sina Hutotomo

    Tato Heo naniharetomo

    Toinatototatakaina hutime

    tomi tobi tatakaina hutsie

    Mutsunimo hitomi tobitomi

    mitsuminohohateru (huuu ngawur!)

    Inilah pertama kalinya dalam hidup, saat seusia terbilang imut saat itu saya sudah mampu menyanyikan lagu dalam bahasa asing dengan fasih tanpa teks dan kesulitan haha


    Tak hanya yang seperti ini, lagu lainpun yang diputar ulang entah itu dari musisi dalam atau luar negeri dengan bunyi yang berlirik konyol, romatis dan habis habisan sendunya mampu membawa kembali ke kehidupan masa lalu yang penuh warna.

    Teringatlah kembali dengan kerja bakti mingguan di rumah atau perjalanan naik angkot ke kantor saat mendengar No Me Ames -nya Jeniffer Lopez lagu latin pertama yang saya dengar..

    No me ames, porque pienses
    Que parezco diferente
    Tu no piensas que es lo justo
    Ver pasar el tiempo juntos
    No me ames, que comprendo
    La mentira que seria
    Si tu amor no merezco ......


    Read More.....

    posted by Niken @ 2:05 PM   0 comments

    Pe eR yang Sulit

    Akhirnya diposting juga pe-er hari ini dari kawan blog lepuspa (halo..sudah diposting nih tinggal dikasih nilai heheheh)
    Rasanya pertanyaannya susah banget untuk dijawab, awal ngebuat blog ini sebenarnya hanyalah untuk nulis apa saja dan ngisi waktu luang daripada-daripada maka lebih baik-lebih baik....hehehe
    ini dia soal-jawabannya...
    5 alasan ngeblog?
    -buat
    -belajar
    -nulis
    -apa
    -saja :p
    5 tipe blog yang anda sukai?
    -yang blognya memberikan ide (atau contekan ya)
    -yang tulisannya asyik
    -ada foto foto perjalanan liburannya apalagi hasil jepretan yang apik garapannya
    -yang sering up date
    -yang ada tipsnya
    5 blog yang sering anda kunjungi?
    -lepuspa.blogspot
    -lapanpuluhan.blogspot
    -kangenyogya.blogspot
    -donniechat.blogspot :B
    -rumahniken.blogspot ;p
    5 blogger yang anda ingin lempari pr ini!
    siapa ye?
    Tuh Susahkan?


    Read More.....

    posted by Niken @ 12:02 PM   1 comments

    Monday, January 01, 2007

    München Silvester Party

    Setiap di awal tahun baru tepat pukul 24.00 malam pergantian tahun berikutnya langit gelap kota münchen mulai diwarnai dengan warna warni kembang api yang disulut masyarakat kota.


    Bunyi letusan dan suara teriakan anak anak dan dewasa memenuhi malam itu, rasa dingin menusuknya malam tak membuat mereka melewatkan untuk tak henti hentinya menyalakan korek gas untuk menyulut mercon kembang api.

    Jadilah langit malam tahun baru jadi atraksi gratis untuk menonton kembang api dari jendela rumah.

    Selamat Tahun Baru 2007
    Einen guten Rutsch und ein frohes neues Jahr!


    Read More.....

    posted by Niken @ 10:42 AM   0 comments

    Layout design by Pannasmontata