WHERE I BELONG TO...
  • Dapur
  • Interior
  • ClayPop
  • Foto
  • Credits


  • Forecasts | Radar


    Links
    • Tiara Ratu
    • Ngulas Buku di qyu-blog
    • Belajar ngeblog
    • donnie blog
    • lepuspa Blog
    • Raisa Blog
    • Yossy Blog
    • Rere Blog
    • Atiek Blog
    Archives
    • October 2006
    • November 2006
    • December 2006
    • January 2007
    • February 2007
    • March 2007
    • April 2007
    • May 2007
    • June 2007
    • July 2007
    • September 2007
    • October 2007
    • December 2007
    • January 2008
    • February 2008
    • May 2008
    • Current Posts
    Previous entries
    • Pityriasis rosea
    • Two stripes on it!!!
    • WSV
    • Everything it´s all right?
    • Superwoman?
    • Glow in the dark!
    • Licht aus!
    • Mohon Maaf Lahir Dan Batin
    • Barokah di Ramadhan
    • Prost!




    Main SUDOKU Yukk

    SUDOKU

    Wednesday, February 28, 2007

    Profesi itu penting!

    Aneh saja kalau menganggap sudah tak ada ´gigi´-nya, tak ada pengalamannya sehingga tak diperhitungkan?? ´Disamakan´ dengan yang biasa saja sehingga ya samaa sajah.

    Julukan atau posisi adalah keharusan dalam bergaul, berteman dan apa saja, tak ada ´posisi´ ya..dibiarin bahkan ada yang ngeremehin. Terserahh saja lha wong saya hanya ingin agar saya bisa selalu dekat dengan anak dan keluarga saja kok.

    Mau gimana lagi tak ada asahan ya mata pisau jadi tumpul, tapi ada anak pisau lagi yang konon bisa lebih tajam. InsyaAllah.


    Read More.....

    posted by Niken @ 7:44 AM   1 comments

    Wednesday, February 21, 2007

    Habibie vs Megawati?

    Hah! itu kan betul betulll..."Pakkkkk...Buuuuu Habibiiiiie!" Teriakku sambil berlari kencang menghampiri dan berjabat tangan "Apa kabar Pak Habibie!! Apa kabar Ibuuu!!" Jabatku sambil bergemetarrr, rasanya seluruh persendianku serasa dingin dan ingin lepasss...

    Siang itu Cuaca udara kota München sangat ramah, bersahabat dan sangat santai semua serasa lengang...jalanan dan pertokoan apa karena kota ini telah lelah dan beristirahat setelah selasa kemarin melakukan pesta karnaval fasching ?? Saya dan anakku hendak ke toko buku untuk membeli salah satu buku ´belajar´ favoritnya yang bertema detektif, di pusat kota marienpaltz.. Namun setelah merasakan hangat dan nyamannya suasana siang itu maka diputuskan, tak usahlah terburu buru untuk harus pergi naik kereta bawah tanah alias U Bahn, kami memilih menggunakan tram atau strassebahn yang selalu melewati kota tua münchen untuk sampai menuju ke Karplatz Stachus di jantung kota. Perjalanan memakan waktu sekitar 20 menit dan situasi tram sangatlah sepi, nampak beberapa penumpang saja yang duduk..melewati kota tua Schwabing, Schillerstraße, Museum tua dan baru Pinakotek yang cantik termasuk lahan halaman hijaunya yang terbentang luas, nampak terlihat beberapa orang santai duduk duduk melingkar atau tertidur...kafe kafe sepanjang jalan yang telah mulai mengeluarkan meja dan kursinya dan padat pengunjungnya, semuanya menikmati suasana ´hangat´ bersinar siang itu...melewati karolinenplatz, tugu memorial yang berbentuk obelix, akhirnya setelah beberapa halte sampailah di tujuan.

    Tetap tak tergesa gesa menikmati suasana kota yang lumayan sepi dibanding hari kemarin yang sangat padattt, kami berbelok masuk ke toko buku Hugendubel Karplatz, lantai kedua dari 3 lantai bangunan tua khas eropa ini, mulailah kujelajahi setiap rak dan barisannya untuk memastikan ada atau tidaknya buku detektif itu. Suasananya nampak sedikit berbeda dari hari biasa, cukup ramai dengan anak anak yang asyik berceloteh dan duduk melantai sambil membaca buku, toko buku ini juga menyediakan tempat membaca yang dilengkapi sofa melingkar warna merah yang nyaman serta lampu baca untuk setiap pengunjung yang duduk. Setiap bagian memiliki tempat informasi untuk menanyakan judul buku atau pengarang yang diinginkan, layaknya seperti kotak katalog dalam perpustakaan. Kutanyakan juga dan ternyata "Maaf kami sudah tak memiliki lagi.." Hmm memang buku yang kulihat itu cuman ada satu di toko buku yang sama namun, di tempat yang berbeda..Tak apalah mumpung cuaca lagi bagus tak tergesa gesa dan bisa menikmati kota. Kujajal ke toko buku Hugendubel ´cabang´ Marienplatz jaraknya kira kira 800 meter dengan jalan kaki di area wisata dan shopping pastilah terasa nyaman..."Danke!" kami pun berjalan keluar melalui eskalator keluar dari toko ini menuju ke toko yang sama namun berbeda tempat. Hingga kira kira berjalan tak kurang dari 100 meter dari toko buku itu, mata ini tiba tiba menangkap sosok bersahabat yang biasa dikenal di layar teve... Dialah, Bacharuddin Jusuf Habibie !!!

    Tergopoh gopoh saya berlari menuju mereka berdiri kemudian menjabat tangan dengan beliau! lutut ini, tangan ini, kaki ini terasa dingin dan bergetarrr, bersama ibu Ainun Hasri Habibie saya tanyakan dahulu kabar kesehatan kemudian beralih ke topik topik hangat bertema keluarga yang sangat ´biasaaa´. Tak ada kawalan yang rapat namun hanya seorang pria tegap yang senyum senyum nyengir melihat ke-´agresifan´, kegugupan dan ketakberdayaannya saya, tak ada protokoler atau tak ada acara formal lain semua nampak alami dan santai sayang hanya 10 menit! Itupun saya yang memutuskan pembicaraan Kemudian pamittt!!..Aaaah stupid, karena betul betul merasa grogiii, buat saya ini seperti kejatuhan bulan..sayangnya saya tak membawa kamera pocket.. tak ada bukti? EGP lah...

    Topi pak tino sidin, kumis tipiss melintang diatas bibir dan kaca mata gelap serta gayanya yang khas seperti di teve begitu juga dengan Ibu Ainun yang masih terlihat sangat ayu, sabar dan halus. Tetap setia dengan gelungan konde kecilnya serta kaca matanya yang berwarna coklat transparan, keduanya memakai mantel musim dingin warna gelap yang meneguhkan suasana yang sangat sedikit berwibawa, namun bersahaja dan berwajah ramah, beliau juga bertanya banyak pada saya yang juga tak melupakan anakku yang hanya terdiam memandang saja untuk diajak terlibat bercakap-cakap. Bagai oase saya benar benar seperti mendapat perhatian yang sangat hangatt berkeluarga...Auranya lain banget!! Kalau dipikir...Siapa sih saya dan anakku?? kenal saja tidak!! Cukup bermodal hanya ingin jabat tangan...dibolehin sukur, dilarang yaa gak apalah, yang ada malah beliau menyelami setiap percakapan menjadi seperti sosok orang tua, bukan dari sosok seorang Presiden eh, mantan Presiden. Duhhh terserah deee tapi tetep punya kharismaa. Cihuii..

    Saya jadi ingat kira kira 4 tahun yang lalu saat Presiden Megawati berkunjung ke Tripoli Libya, semua masyarakat Indonesia mulai dari bayi, anak anak, orang tua, para asisten sampai keluarga pak Dubes yang tahun itu hanya sekitar 50 orang saja penduduknya!!! Ini sudah termasuk hitungan jumlah sekitar 30 orang mahasiswa, untuk mulai di data siapa yang ´layak´ berjabat tangan plus difoto bareng Ibu Mega hehe. Para mahasiswa termasuk keluarga kecil saya, adalah yang tidak layak untuk diundang alasannya sepele karena, saya punya anak kecil! Memang saat itu usia anak saya baru lepas 2 tahun, jadi layak dianggap ´membahayakan´ negara!:(
    Padahal kami sudah menyiapkan pakaian tradisonal dengan kain panjang istimewa untuk saya dan stelan jas resmi keluaran butik Italy serta sepasang sepatunya untuk acara formal itu (cuiih narsis!)...nyatanya?? Agak kecewa dengan penolakan ´halus´ itu kami ambil hikmah saja, (untuk menghibur diri :p), masak cuman mau bertemu presiden harus sebegitu menyiapkan diri sedangkan setiap bertemu sang pencipta modal ´ala kadar´-nya alias sajadah, kopiah plus sarunggg!!

    Ah, tapi rasa kekecewaan muncul juga...kenapa sih?(kok keseringan hehe). Padahal teman yang sama sama memiliki anak imuuttt bercerita kalau ternyata diundang namun tak bisa hadir lantaran sedang sakit cacar, sedangkan saya?? Kok bisa ya hehe. Akhirnya saya berinisiatif sendiri tanpa diketahui sang suami untuk ´meminta secara halus´ dan mengurangi jatah saya serta tentu saja si kecil..Agar cukup suami saya saja yang datang tanpa saya! "....Tolong dong Pak!" Ngebet-nya...haha. Akhirnya disepakati walau kedengarannya dengan berat hati, "Buu..alasannya... protokoler, memang ini..yang bagian ngundang pak ituu, saya sebenarnya juga gak tahu apa apa...tapi harusnya diundang tapi karena ....." kemudian bla..bla..bla..huehehe

    Kupikir acara ´ramah tamah´ di dalam hotel itu berlangsung secara kekeluargaan seperti acara ramah tamah jaman Pak Harto kala, saat bertemu dengan para petani, atau pelajar atau dokter atau profesi apa saja dalam acara televisi duluu...minimal makan malam santai bersama Ibu Mega, ternyata ke-14 para ´undangan´ pilihan tersebut hanya ditempatkan berbaris sambil menunggu ibu presiden turun dari kamarnya dan masuk melalui ruangan yang disiapkan telah berisi barisan panjang berjejer tadi untuk menuju masuk ke sebuah ruangan dimana para undangan dari negara Libya berkumpul dalam ruangan terpisah! Jabatannya tak lebih dari 10 detik! Tak ada percakapan hangat dan tanya jawab apalagi sambil menyelipkan kalimat "...Saya Penggemar Bapak (Habibie)!":p Terdengar jawaban suara tawa yang lepas terpingkal dan panjangggg....

    Terima kasih Ya..Allah...


    Read More.....

    posted by Niken @ 6:12 PM   9 comments

    Monday, February 19, 2007

    Sekedarrr...

    "Jadi, sekarang gimana perasaannya?Sudah lebih enak?" Ia hanya dapat menjawab dengan tersenyum hambar, " Ini Mbak, Mas dari kami. Maaf bukan maksud mengecilkan arti anak anak mbak atau mas. Ini sekedar sedikit bantuan dari kami...." ucapnya merendah "Matur nuwun Dik..salam kanggem priyayinipun..." ucapnya lirih, halus dan tulus, terlihat sebutir air muncul dari sudut matanya "Alhamdulillah...waduhh Dik...terima kasih banyak...Subhanallah...bagaimana saya dan mbak dapat mengembalikan? InsyaAllah mudah mudahan Allah SWT yang dapat membalasnya...mari, mari kita sama sama membaca salawat pada nabi junjungan kita serta berdoa mudah mudahan segala rahmat, kemurahan dan perlindungan dari Allah swt selalu mengiringi kita. Mari bacakan Al Fatihah bersama sama dahulu, Bismillahirahmanirrahim......"
    Saat melahirkan, perayaan ulang tahun, terbaring sakit dan meninggal seperti kehidupan yang datang silih berganti mengalir setiap hari...garis di rona wajah juga seperti sebuah sirkus...kadang tersenyum saat melihat geliat mahluk mungil tertidur di depan mata, tertawa saat menyanyikan lagu ulang tahun dan beberapa jam kemudian berubah menjadi muram saat mendengar kabar berita kematian. Seperti sekedar senam wajah? Tentu tidak karena perasaan juga ikut berubah bagai menjadi sebuah garis nilai kurs yang berfluktuasi.
    Seperti itu pulakah..´nilai´ sebuah simpati, namun pasti akan selalu ´diharapkan´?? "Lebih baik diberi uang saja, lebih bermanfaat.." begitu setiap alasannya..saat masih SMP dahulu, diajak mama belanja kado untuk pernikahan tetangga rumah! Itu acara belanja kado yang terakhir...setelahnya cukup membeli satu kotak amplop kosong berwarna yang cantik, untuk dijadikan sebagai ungkapan rasa simpati dan ´doa restu´. Semua berubah, money starts talking!
    Begitu pula saat harus ngurus KTP, Kartu imunisasi sampai rujukan pindah rumah sakit. Mau cepat mau lama tergantung....! Semua menjadi materialitis...karena keadaan dan kehidupan duniawi, apa juga termasuk saya??hehe
    Bekerja menjadi lebih cepattttt karena terbantu uang!! Bahkan pencapaian kekadarluwasaan dan fotogenik status jomblo pun mungkinkah di pengaruhi hal ini?hehe
    Entahlah...Bukankah, perbanyaklah berbuat sedekah dan kebaikan! Itu lebih baik. Memberi dengan tangan kanan, tangan kiri disembunyiin...


    Read More.....

    posted by Niken @ 11:49 AM   0 comments

    Thursday, February 15, 2007

    Manfaat Jari Telunjuk

    "Danke..danke..danke..schon, oh uh danke.." Setelah melewati 3 halte "Danke..schon..uh..ah danke..danke...Danke" Terdengar ditelingaku layaknya ucapan terima kasih saat berdiri di corong microphon panggung piala Oscar. Tak ada yang istimewa pada ibu ini bedanya saat ia merasa terbantu ´mengangkat´ kereta bayinya masuk kedalam tram model kuno yang memiliki anak tangga!

    Apa sih salahnya berkata terima kasih, atau berbuat sedikit hormat pada seseorang? Suatu hari saat menunggu sang suami, saya berdiri di depan sebuah Mall mewah di suatu kota...seorang pelayan supermarket mendorong kereta belanja yang sarat muatan plastik plastik dari sebuah supermarket, menunggu sang empunya yang tak jauh dari tempat saya berdiri. Tak lama kemudian muncullah rombongan 2 orang ibu yang salah satunya nampak seperti orang tuanya dan 3 anak kecil. Setelah sama sama berdiri disana muncullah sebuah mobil keluarga dan berhenti tepat di depanku hehe... Sang ayah terlihat keluar dari pintu sopir, menuju ke arah belakang mobil, memutar anak kuncinya dan pintu bagasi belakang terbuka. Sambil tetap memegang pintu bagasi si ayah meminta lelaki berseragam itu segera menyimpan barang belanjaan, si ibu ikut menghampiri dan mengambil sendiri dari dalam kereta dan membawa masuk ke mobil bersamanya. Nampak lelaki itu sibuk memindahkan barang barang itu sedangkan si ayah tetap memegang pintu bagasi hanya menunjuk nunjuk dengan jari telunjuknya, kelihatannya agar si lelaki itu tepat meletakkan barang sesuai kemauan si ayah. Hilir mudik si lelaki, tas tas plastik belanjaan yang menggunung, kereta belanja besi, mobil keluarga, si ayah dengan jari telunjuknya saja! Saya masih berdiri dan ikut menyimak dengan cermat saja, setelah selasai pintu bagasi ditutup kemudian diperiksa lagi kerapatannya sedangkan si lelaki itu ´pura pura sibuk´ mengumpulkan kereta belanja yang sedikit berserakan disitu, sang ayah memanggil dan memberikan lembaran uang seribuan dan "Makasih!" si lelaki tadi menerima dengan sedikit membungkuk "Terima kasih pak!" sambil tersenyum terpaksa. Begitu sajaaa.......?

    Tak jelas disini siapa yang membutuhkan dan siapa yang harus berterima kasih. Ketika si ayah hanya bisa menunjuk nunjuk dengan jari saja, saya jadi ingat banyolan kawan yang bercerita tentang....

    "...Pusingggg gue ngeliat kelakuannya yang...disebut bos gak bisa tapi dia manajer!lho..huehheheh...telunjuknya ituloh sakti banget kalo telunjuknya kesana kita awak pasti ngerjain yang sana, telunjuknya kesini, kita haruss kesini..bisanya cuma´ nunjukkkk terus gak mau gerak! Kupingnya juga! gak mau dengerin saran dan kritk! lha kalo ada yang meledak kita yang dimarahin.. terus mulai lagi telunjuknya main lagi, pantesan dari 10 jari cuman telunjuknya doang yang paling gede...gue yakin kalo sampe rumah yang diurut urut cuman jari telunjuknya....doang!?"


    Read More.....

    posted by Niken @ 8:37 AM   5 comments

    One Man Show

    Tinggal beberapa bulan lagi sang diva akan datang berkunjung ke kota ini, tapi sampai sekarang tak timbul rasa penasaran campur gembira, seperti saat akan libur ke kampung halaman atau nonton mega konser yang lain. Anehnya tak ada satu lirikpun yang nyangkut di kepala sekedar suka saja...Padahal tiket sudah berbulan bulan ditangan, seperti biasanya penjualan tiket dilakukan 1 tahun dari jadwal itupun langsung habis terjual dalam 1-2 hari saja, bahkan ada yang hanya dalam hitungan jam!!kok sekarang jadi bimbang? Pengen nonton doi manggung, apa..... fuih!


    Read More.....

    posted by Niken @ 8:20 AM   2 comments

    Wednesday, February 14, 2007

    Anak Baru

    "Assalamualaikum..."
    "Walaikum salam....mbak!"
    "Eh..sendirian? kirain tadi mau dateng rame rame?"
    "Rencananya kayak gitu ternyata ada yang harus ditemui siang ini, jadi seperti inilah pada mencar..kan udah terlanjur janji ama mbak, jadi saya yang kesini?"Uraiku
    "..ah bisa aja.." sambil nyentuhin pipi kiri kanan salam khas ibu ibu.

    "Kita duduk dikamar baby aja ya?"
    "Boleh boleh saya malah seneng,"jawabku antusias
    Kulihat tubuh mungil itu terlelap di dalam peraduannya, dikelilingi bumper empuk yang siap menahan kepalanya agar tak membentur sisi ranjang, diatasnya ada untaian mainan boneka beruang musik yang jika disetel akan berbunyi dan berputar menghibur serta penutup kelambu kain bercorak beruang beruang kecil. Nuansa ini seperti kembali ke jaman 5 tahun yang lalu...

    "Anaknya lucu ya mbak..kelihatannya gede banget! Alhamdulillah sehat juga ya mbak?"
    "iya..saya juga bersyukur adam gak rewel, gak seperti kakaknya..wuih! saya capek gendongnya.."
    Kubalas senyum sambil menyentuh pipi sang bayi...
    "Eh..ini mbak, buat si kecil...selamat buat kelahiran adik Adam ya mbak?"ucapku kembali bersalaman lagi khas ibu ibu ituuu.
    "Wah..Makasih mbak kok repot repot!"balasnya basa basi :p
    Siang itu kami berbincang seputar anak, perawatan anak, mengendalikan anak sampe ke kursus anak...akhirnya saya pamit bukan karena bosan tetapi karena memang sudah kelamaan hehe

    Saya jadi ingat saat kembali kerumah tercinta setelah meninggalkan rumah sakit bersalin, tampak dipintu para tante si bayi plus asistennya sudah berdiri menunggu...
    "Assalamualaikum...Alhamdulillah masuk ke rumahmu ya nak?" ucap nenek, kakek, tante dan tentu saja saya juga...
    Suasana rumah langsung berbeda, saat beberapa minggu yang lalu hanya suara hening yang ada tiba tiba berubah ketika ada yang `baru`...

    Anak baru..keluarga baru...semua indah...


    Read More.....

    posted by Niken @ 8:25 AM   0 comments

    Friday, February 09, 2007

    B..I..C..A..R..A..???

    "Come...Chacha let´s play..!"
    "Da da da mama...!"
    "Komm...komm..Langsam bitte!"
    "Gaby.....&/(&(%()(T8b56&/%/&$....."
    "kha...?"
    "ah..suroz.../(%/(%/$%&/$&(/&(..."
    "Mary, Esben, wolfi....warte &/(%/$%/"
    ??????????

    Saya hanya dapat berdiri terpaku. Ah sudahlah! lebih baik nelpon balik ke rumah teman..
    "
    Ya..allo!" terdengar suara
    "Assalamulaikum... bisa bicara dengan mama?"
    "Oui....allo Bonjour madame!"
    "ah...Najat Bonjour! Can I speak with ibu Esti?"
    "ooh..(/()/(8789hu83$%&§%$&...Madam!"

    Walah...kok jadi gini ya? ya sudahh!
    "Merci Najat..!"
    "Oui madam..Merci beaucoup"

    Nah..aman!

    Di lain waktu...
    "Assalamualaikum.."
    "Waalaikum salam..madam./)(%/&(%/(&"
    "Fuad, ta´al... my home.....eeeh sa´ah asra, MORNING...ok?"
    "Hehehehe...Sa´ah asra..?Ok, madam InsyaAllah"
    ?? Mudah mudahan ngerti deh!

    Lain lagi waktu belanja...
    "Gdhas hada..."
    "ah arbaa dinar..."
    "hmmm, talata..ok"
    "hah! Imposible madam 67/%&/$§%&%/&"
    "oke..oke...arbaa dinar.."
    "sukron..!"
    MasyaAllah....!

    Nah! saat tersesat di tanah orang...
    "excuse me?! Do you know where is santo marc piazza???"
    "aaa....Si! Persempre....sekundo...%&(/)&//)(=&/(&%76785asaswads
    ..."
    Hah! Pusingggg....!
    "Gracias"
    "Si!..."

    Ketika ketemu Ibu guru Weisheit...
    "Frau Dinaya...ich habe eine frage für Sie..."
    "oh..was ist das?"
    "bla...bla..bla...schreibe...konnen..BHUIFZ(/()(&/$%§$-...beruf..VGZUFRTTUF&/(%&/..."
    "Frau wiesheit Vieleicht besser, mein mann will sprechen mit Sie..?!"
    "ah..Gut!"
    Alhamdulillah....!

    Atau ketika di kampung halaman....!
    "
    ededede...gdasgfwfvduwr95trh&(/&()Zgih/Z(/&/7U ..."
    "Iyo tante hade´ njhufzif7zughbf8e7839t3h839zhg7..........0ß90?=))="
    "Liat mi anak ta´jGUITZT7678ow2jdbze7t6rg3hjbfi..."


    Cukup....cukup..! Terserah mau ngomong apa yang penting saya mau belajar bahasa dulu.


    Read More.....

    posted by Niken @ 8:44 AM   2 comments

    Wednesday, February 07, 2007

    go go PINK?

    Februari identik dengan hari cinta sedunia, hari kasih sayang dan bulan romantis? Begitulah... Happy valentine sayanggggg...Gubbraggk!! Tak pernah seumur umur mendengar kata rayu mendayu seperti itu apalagi hujan puisi cinta plus kartu bergambar hati warna merah muda...apalagi saat semua toko mulai menjual aneka bentuk mulai dari permen, baju, kartu, coklat, buku bahkan promosi penjualan sepeda dengan ornamen bentuk hati...Februari selalu dilewati begitu saja.. (halah!)Suatu hari wajar sebagai seorang perempuan saya juga ingin menikmati sisi romatis seperti kejutan bunga atau apalah...yang ada malah
    "Coba..sampeyan beliin aku kembang..kan romatis tuh bang!!" Pintaku.
    "Iya gitu..?" Jawabnya,
    "Lha piye..sekali sekali toh ngasiin aku kado suprise..yang benar benar membuat diriku terkejut...ya..maksutku bukan kado bunga deposito ato rumah gedong warna merah, itu mah laen akangg! Tapi mbok ya..coba, ngasih kejutan kembang mawar merahh sambil pake candle light dinner, kek yang dipilem pilem itu looo.." Sindirku,
    "Ya udahhh..ntar aku beliiin kembang ajah, cukup kan!" Tawarnya nyante tapi serius.
    "MasyaAllah..." Melass sambil ngurut dada.

    Itu belum seberapa dibanding waktu duluuu...
    "Selamat ulang tahun ya..."
    "Terima kasih." Jawabku tersipu, sambil ngarepin....sesuatu :p
    "Duduk dulu mas..aku buatin minum ya..?"
    Sambil ngaduk ngaduk es sirop di dapur..
    "Hm..kadonya kira kira apa ya..? Apa mungkin...huah! yang kayak cerita pilem tivi tempo hari..cincin atau kalung indah? Walah..senengnya aku..?" Ngimpiku matreee.. wekekekk
    "Ini..mas, minumnya..?"
    "Makasih..!"
    Kemudian hening...tiba tiba,
    "Bisa gak kamu gak ngeliat aku dulu?" Pintanya
    "Maksutnya..?" Tanyaku berharapp
    "Hadap kebelakang... munggungin aku dulu, soalnya"
    "Soalnya kenapa....." Potongku, tetep masih berharapp.
    "eee...Soalnya aku mau nulis kartu ini dulu, buat kamu." Juga berharappp.
    Tegaaaaaaaaa........


    Read More.....

    posted by Niken @ 8:54 AM   10 comments

    Monday, February 05, 2007

    Ilegal Show

    Dunia selebar layar monitor pc ? Mungkin juga hehe. Namun, Selama dua hari ini menikmati film asli buatan anak negeri bisa bebas di down load lewat salah satu internet addresse. Hmm kalau dilirik dari masalah hukumnya, jelaslah ini sudah pasti masuk kategori jalur ilegal, istilah kasarnya mendukung habis habisan pencurian hehe. Sedikit menutup telinga :p. Tapi, setelah melahap habis 2 cerita film indonesia terbaru yaitu Heart dan jomblo..(huah!) rasanya bisa membuat hati terharu (kok!) inget serasa di kampung halaman sendiri...!

    Dahulu ketika melihat jajaran pulau pulau di globe atau bentangan kertas peta dunia di kantor kepala sekolah seakan dunia itu sangatlah luassss...belum lagi kalau harus surat suratan anatr teman sebatas tanah air saja, harus bisa nunggu berhari hari hingga berminggu minggu...namun sekarang ini segala kabar berita bisa diterima dalam hitungan menit, jam atau detik (tergantung cepatnya membalas balik!).

    Dari layar yang kecil ini kita bisa dapet bermacam macam berita mulai dari masalah kasus DPR, gosip AA Gym sampai lagu dangdut dan pop terbaru lengkap dengan klipnya bahkan banjir Jakarta semuanya ada dan lengkap! serta live..ruarr biasa

    Tak tahu harus terima kasih sama siapa? yang down load musik indonesia? film Indonesia? atau yang ciptain internet, komputer atau malah telpon ya...?







    Read More.....

    posted by Niken @ 2:41 PM   2 comments

    Thursday, February 01, 2007

    Amore

    Tak hanya suaranya yang jernih bening keren, Ia juga dikenal dengan julukan master of tenor di dunia tarik suara. Tembang terbaru dan usang pun dapat diubah dengan merdu. Kelebihan yang lainnya tentu saja tampang ganteng brewokan hehe ini yang membuat saya selalu berdecak kagum atas anugerah suara yang diberikan Tuhan untuknya. Tentu saja seluruh penulisan lirik tembangnya disentuhnya dengan sistem code braille. Ya, dia sama sekali tak dapat melihat indahnya dunia dari kedua bola matanya namun mungkin dapat dirasakan dari alunan musik yang dinyanyikannya. Bagaimana ia bisa melihat begitu banyaknya penonton yang memadati setiap konsernya atau menikmati keindahan detil busana rancangan Giorgio Armani yang juga memujanya sebagai Diva Tenor, tentu tak menjadi hambatan baginya, masih saja dia mengalunkan lagu lagu dengan berbagai bahasa romantis. Tak hanya seorang Bocelli yang di beri kelebihan anugerah dari Tuhan, seorang komponis jenius yang juga tak habis dipikir bagaimana ia bisa menciptakan Symphony No. 9 in D minor, Opus 125 dengan lengkap dan indah, yang pasti tanpa bisa ia nikmati sendiri dengan menggunakan kedua telinganya. Ludwig v. Beethoven sang maestro, für elise tetap menjadi alunan musik abadi.

    Saya pernah bertemu dengan seorang ibu yang menjadi kasir pada sebuah supermarket, kerjanya cepat, teliti dan berusaha menyapa setiap konsumen yang berbelanja di situ dengan ramah, tak ada yang istimewa padanya, bedanya hanya keterbatasannya untuk dapat berbicara. Senantiasa saya selalu bertemu dengan ibu ini dan semua orang menganggap sebagai hal yang biasa saja. Karena walaupun tak terdengar jelas maksud sapaannya, setiap orang yang datang membayar selalu menyapanya "Grüß Gott..." Suatu hari saya salah membeli barang dan ingin menukarnya dengan yang lain, dengan sigap ia mengikuti saya, melihat harga dan membolehkan saya menukarnya tanpa malu ia bermaksud dan berusaha untuk menjelaskan melalui jalinan suaranya yang khas. Saya salut dengan supermarket ini yang sama sekali tak membedakan siapa pun dapat bekerja disitu.

    Tak ada hambatan apapun bagi siapapun untuk hidup, apalagi jika fasilitas kota yang selalu memprioritaskan mereka adalah bentuk suatu dukungan yang penting. Tak usahlah membedakan dengan menggolongkan sebagai tuna ini..tuna itu..atau tuna anu... Seperti yang saya baca dari sebuah penulisan tentang kecacatan sebagai bentuk penindasan,

    ....Dengan memfokuskan pada kemampuannya sebagai seorang pelukis yang menggunakan mulut, istilah difabel mereduksi tubuhnya kepada kategori sebagai “berkemampuan berbeda” dalam mulut. Difabel juga dapat memicu munculnya “pahlawan penyandang cacat”, seperti teman saya yang melukis dengan mulut tadi. Ia dapat memberi kesan yang salah pada orang-orang bukan penyandang cacat bahwa 'setiap orang dapat “mengatasi” kecacatan' (Susan Wendell dalam Overboe, 1999: 19).
    Lebih jauh, Overboe (1999: 19) menulis, “. . . citra pahlawan mengesahkan pengalaman hidup segelintir penyandang cacat dan tidak mengesahkan pengalaman hidup mayoritas penyandang cacat karena mereka tidak dapat memenuhi harapan seperti itu”. Seperti dikatakan Michael Oliver (Overboe, 1999: 19), “. . . penyandang cacat terus digambarkan sebagai lebih dari atau kurang dari manusia, jarang sebagai orang-orang biasa yang melakukan hal-hal yang biasa”.

    Teman saya memberi tahu, bahwa sebuah acara televisi swasta telah mengeksploitasi teman-temannya yang pelukis kaki dan mulut, dengan menyebut mereka sebagai “orang-orang yang luar biasa”. Dan baginya, yang paling menyakitkan, acara itu juga menampilkan binatang-binatang aneh. Bukannya menghargai mereka sebagai “berkemampuan berbeda”, mereka malah dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa. Penggunaan istilah difabel tidak merubah prasangka pada kondisi tubuh mereka........ (Yudhi Dzulfadli Baihaqi)

    Saya yakin semua manusia itu sama tak ada yang berbeda, hanya satu yang dapat mengubah, Anda yang dapat mendukung semua ini!



    Read More.....

    posted by Niken @ 8:34 AM   7 comments

    Layout design by Pannasmontata