WHERE I BELONG TO...
  • Dapur
  • Interior
  • ClayPop
  • Foto
  • Credits


  • Forecasts | Radar


    Links
    • Tiara Ratu
    • Ngulas Buku di qyu-blog
    • Belajar ngeblog
    • donnie blog
    • lepuspa Blog
    • Raisa Blog
    • Yossy Blog
    • Rere Blog
    • Atiek Blog
    Archives
    • October 2006
    • November 2006
    • December 2006
    • January 2007
    • February 2007
    • March 2007
    • April 2007
    • May 2007
    • June 2007
    • July 2007
    • September 2007
    • October 2007
    • December 2007
    • January 2008
    • February 2008
    • May 2008
    • Current Posts
    Previous entries
    • Pityriasis rosea
    • Two stripes on it!!!
    • WSV
    • Everything it´s all right?
    • Superwoman?
    • Glow in the dark!
    • Licht aus!
    • Mohon Maaf Lahir Dan Batin
    • Barokah di Ramadhan
    • Prost!




    Main SUDOKU Yukk

    SUDOKU

    Thursday, November 23, 2006

    Narsisme??


    Menulis dalam sebuah blog tak ada yang salah bukan? segala isi hati dan otak tertuang seolah-olah inilah tempat curhat yang paling oke. Tak ada yang mengedit atau apalah namanya semua bisa bebas namun tentu saja masih dalam batas yang normal. Hingga akhirnya terdengarlah sosok kata Narsisme selain komentar bagaimana cara menulis yang baik dan benar. Terus terang pertama mendengar kata ini langsung saja membuat kening bertaut, kemudian mencari tahu apa artinya. Narsisme menurut wikipedia adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan.(salahkah...?)

    Boleh disebut sedikit kuper atau asli bolot :p Membaca atau mendengar "sanjungan" komentar kamu narsis, sedikit narsis, tulisannya sangat narsis atau jangan terlalu narsis! Mengapa tak langsung saja ",please de jangan pamer!kayak gitu." Minimal ini tak membuat bertanya-tanya dahulu namun apa sih sesungguhnya yang membuat beda.

    Mencoba untuk tak menulis dengan kandungan narsisme(pamer?), rasanya seperti menulis sebuah artikel olah raga, politik atau sebuah novel. Toh imajinasi sehari-hari yang bukan penulis profesional ini selalu tertuang mungkin dalam keadaan semi narsisme (ada gak ya?)atau asli narsisme sedangkan menulis sebuah posting yang menampilkan keadaan yang biasa-biasa saja pun membutuhkan inspirasi, apalagi tanpa narsisme :p

    Mau hendak mencari inspirasi kemana lagi bukannya menulis dalam blog termasuk kegiatan yang dapat mengasah kemampuan dalam bertutur kata?(Mariskova blog).

    Termasuk kemampuan verbal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari apa bisa juga disebut narsisme misalnya, seseorang yang ingin mencari solusi tentang masalah perkembangan anak yang lamban namun jawaban yang diperoleh adalah uraian keajaiban skala lebih milik sang buah hati atau tanpa ditanyapun akan meluncur cerita keajaiban dan kelebihan kemampuan anak, urusan kantor, dirinya dan suami pokoknya lingkungannya! Dan apabila disanjung situasi ini akan menjadi lebih parah lagi hingga sampai bertemu di lain kesempatan!

    Bedanya setiap terbitan artikel minimal langsung bisa diskip, diberi comment bagus atau sebaliknya, lha kalo bertemu sosok yang seperti ini mau gimana lagi? apa perlu di Comment juga ya?.. jangan narsis??? gak tega de@


    Read More.....

    posted by Niken @ 8:41 AM   4 comments

    Sunday, November 19, 2006

    oooo IKEA







    Pernah dengar merek dagang IKEA? sebagian mengaku ya, sebagian hanya geleng kepala dan sebagian lagi malah berkata IKEA ah gengsi de!

    IKEA adalah merek suatu perabot rumah tangga yang mampu menghias seluruh isi rumah mulai dari alas kaki sampai lemari kamar mandi, mulai yang harganya sangat terjangkau sampai yang muahal juga ada. Konon kabarnya tergantung kualitas dan design. Lambang yang merekah dimata dengan warna kuning cerah pada tulisan dan biru navy pada dasarnya membuat warna ini sangat mudah dikenali.
    Segala perabot dan pernak-pernik ala ikea ini memang unik karena pada dasarnya barang-barang ini sebelum dilempar ke pasar harus melalui uji mutu dan melalui tahap design. Setiap perabot memiliki keunikan tersendiri karena itu menyebabkan menjadi menarik di mata dan di kantong.

    Soal kualitas selain sebagian produknya dapat diandalkan, pemilihan corak dan bentuk yang memang fungsional ikea memiliki daya tarik sendiri, Sering ditemui jika melirik asal negara produk dicetak tak jarang dapat ditemui made in Indonesia selain made in China atau India mungkin untuk meminimalkan harga jual sedangkan ikea sendiri berpusat di Swedia.

    Tempat berbelanja ini biasanya mengambil tempat di dipinggir kota dengan lahan parkir yang luas dan dan gedung berbentuk kotak raksasa dengan warna biru khasnya nampak mengingatkan seperti sebuah hanggar pesawat. Di dalamya aneka display isi dalam rumah tangga dari kamar bayi sampai suasana gudang dapat menarik simpati pembeli untuk mengambil, mengambil dan membeli. Uniknya setiap pembelian perabotan pembeli cukup menuliskan kode kemudian mencari barang yang dimaksud pada area gudang sebelum dibayar alias ngurus sendiri! contohnya ketika ingin membeli barang seperti meja misalnya tidak dalam keadaan satu kesatuan namun dalam bentuk pecahan yang kita rangkai ketika tiba di rumah atau kalau mau gampang bisa dibantu dari pihak penyediaan jasa namun resikonya harus membayar jasanya yang sudah ditetapkan pihak toko.

    Beberapa kawan dari Indonesia ada juga yang menyempatkan mampir ke toko ini entah sekedar menjenguk atau memang membeli untuk oleh-oleh atau untuk dirinya biasanya yang dibeli pernik-pernik rumah yang lucu, seolah-olah Ikea merupakan sovenir juga. Saya sendiri sering seperti tersihir ketika membuka halaman demi halaman katalog yang memang disajikan bagai sebuah media interior misalkan mereka mampu menampilkan isi rumah yang hangat dan ramah, romantis, casual dan unik hingga minimalis (maksudnya bukan ruangan tanpa perabot lo) lengkap dengan tata pencahayaan yang indah,warna dinding yang nyaris sempurna,dekorasi yang disajikan serasi sampai urusan bantal kursi, karpet hingga tirai jendela!

    Saya pikir dengan tampilan bentuk yang manis-manis dan unik itu adalah biasa bagi kawan di sini memakai barang-barang produk ini hingga suatu hari ketika saya menemui bentuk barang yang nyaris mirip dan saya yakin ini pasti produknya tiba-tiba terdengar sanggahan,"Ah sorry ya..ini bukan Ikea" nah lo. Karena ketenaran merek dagang ini maka tak heran ketika piala dunia berlangsung tim sepak bola Swedia selalu diusung para lawan dengan lagu seperti ini liriknya....

    ikea oooo (volare..oooo)
    i k e a woo...ooo (volare woooo..)


    Read More.....

    posted by Niken @ 5:35 AM   4 comments

    Sunday, November 12, 2006

    ID

    "Panggil saja namanya baby,"ujarnya dengan wajah bahagia "sebenarnya Shazabila Nazwaliyah Qinatika itu nama panjangnya."urainya menambahkan. Orang tua mana yang tak bahagia menyambut kehadiran buah hati yang begitu dinantikan sekaligus didambakannya.

    Tentu saja terukir jutaan harapan yang terbaik serta doa dan keinginan dan bermacam-macam lain yang berkelibat di pikiran dan sanubari dari setiap orang tua.

    Dari awal hadirnya sang buah hati selain doa dan kesehatan serta jenis kelamin, identitas yang tak kalah penting lainnya adalah sebuah nama. Seperti untuk membedakan tiap anak, nama juga memiliki arti lain yaitu sekaligus sebuah doa untuk sang anak yang akan selalu dibawanya. Nama juga memiliki aneka perbendaharaan kata dimulai yang beralphabet A sampai Z.

    Ketika kecil saya hanya mengenal sebutlah macam Ani, Budi, Cici, Didi, Eni, Fitri, Gita dan lain-lain. Dengan awalan atau akhiran wati, sari, purnama, setyawan, anugrah, putri dan sebagainya.
    Dari jamannya dulu tercantum ribuan nama dengan awalan mulai dari Soekarno, Soeleman, soetoyo, soebandi, soetikno, supadmi, suprapti,sundari hingga seperti Bambang Sudibyo, bambang sucipto dan aneka bambang lainnya atau Salahudin, Jamaludin, suprapti, Pajrah,sukmawati,asmawati,nuraeni,bahtiar,baharudin, manujenggi, gunawan, lestari, dan lain sebagainya. saat ini ketika membuka majalah anak-anak maka bermunculah nama anak-anak selain sangat indah di telinga namun sangat repot di lidah. Tak tebayang betapa saat ini setiap guru harus extra mengeja anak didiknya satu-satu dengan nama yang bercampur konsonan zythlqyc dalam satu nama :p

    Entah mengapa kadar bertahannya nasib nama asli khas Indonesia tiba-tiba mulai menguap berganti nama menjadi isabela, laurent, monica, zalzalbila, romeo, dixxie, delta dan lain-lain. Ini seperti pemberian anak tom cruise dan david beckham yang terasa nampak aneh di telinga masyarakat sebangsa mereka.

    Kembali ke awal bahwa nama bukan hanya sekedar identitas terasa seperti kisah saya dahulu sejak dari jamannya masa taman kanak-kanak sampe kayak gini sekarang, tetap saja selalu muncul pertanyaan mengapa begitu namamu? darimana asalmu? hingga seperti yang ini "which one your family name?" ketika menuliskan sederet nama di atas kertas. Sejak pertama ketika bertemu dengan pertanyaan macam itu, langsung saja bertanya kepada sang pemberi nama alias orang tua. Maka dijelaskan panjang lebar mulai dari terinspirasi sampai arti dan cara penulisan yang benar :p bosan, bosan? tapi mau gimana lagi selalu tak bisa menghindar.


    Read More.....

    posted by Niken @ 3:50 PM   0 comments

    Anti air


    Saya yakin ada yang mungkin hapal diluar kepala lagu yang begini syairnya,

    mandi pagi sudah biasa
    mandi sore juga biasa
    tidak mandi tidak biasa
    badan bau luar biasa... :D

    Pilihan untuk mandi, sekedar washlap atau tidak sama sekali namun hanya menggosok gigi adalah pilihan yang lumrah saat musim dingin tiba. Sehari-hari yang tanpa berkeringat walau beraktifitas berat sekalipun, dan ditambah udara yang dingin serta kering menambah alasan untuk tidak membersihkan badan dulu sebelum berakifitas :p

    Dengan menggunakan alasan ini banyak yang memang tak mandi pagi ketika hendak membuka kios bunganya, mengendarai taksinya atau menuju ke tempat kuliahnya. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh seorang karyawati cantik ini yang berumur 32 tahun, "Mandi pagi selalu saya lakukan namun bila saya terlalu lelah pada hari sebelumnya maka, besok pagi bermodal gosok gigi, parfum, cream dan lipstik saya kembali berangkat bekerja." (apakah ini salah satu penyebab mengapa parfum lebih laku keras di negara 4 musim ini?? atau mungkin karena mereka tidak pernah mengenal tawas :p) banyak memang yang mengaku seperti itu namun biasanya seperti yang dijelaskan Luka 30 tahun pekerja perpustakaan bahwa ia selalu membersihkan badan ketika hendak tidur malam. Adalah solusi mengurangi masalah kulit kering dan tentu saja bau badan. Sangat berbeda dengan yang dikatakan oleh salah seorang karyawan sebuah perusahaan otomotif," Saya bangun sebelum jam 5 pagi setelah sarapan barulah saya membersihkan badan sebelum menuju ke tempat kerja." (sumber :bild)
    Pemandangan yang lumrah ditemui adalah di taman kanak-kanak, di tempat ini dengan mudahnya kita temui wajah segar khas anak-anak sehabis bangun tidur. Semua terlihat jelas dari jejak rambut yang sedikit awut-awutan, dan sikap tidak moodnya. Namun mereka mau tidak mau harus tetap datang, karena di tempat ini para orang tua lebih merasa nyaman menitipkan buah hati mereka hingga saat ketika harus menjemput mereka di sore hari. Tak pernah ada teguran dari para guru untuk bertanya sudah mandi atau belum? namun hanya teguran untuk mengingatkan agar selalu memakai cream atau lip balm serta minum yang banyak. (jadi inget jaman TK dulu ada temen yang gak mandi kesekolah, sejak itu tiap pagi ada semacam teknik cara mandi yang benar lengkap dengan sajaknya, kira-kira tersinggung gak ya.. haha)

    Perawatan untuk kulit memang extra dilakukan apalagi saat tiba musim dingin, siapapun yang merasa anti menggunakan hand body dan cream wajah harus rela melakukan perawatan setiap hari demi mengurangi kulit dan wajah yang putih bersisik. Tak terkecuali para pria sekalipun! mereka juga harus rela membeli lotion untuk kulit dan tak harus heran jika menemukan pria di tempat umum memoleskan lip balm pada bibirnya, karena apabila membiarkan wajah dan bibir kita mengelupas putih kering serta bersisik menyebabkan orang enggan mau berdekatan dengan kita sekalipun telah dijelaskan bahwa kita sudah mandi 2 kali sehari dan setiap hari. :)


    Read More.....

    posted by Niken @ 2:27 PM   0 comments

    Wednesday, November 08, 2006

    Dunia Belanja

    Tak hanya menikmati suasana dan fasilitas yang nyaman dan indah selama kita melakukan walking tour di münchen namun juga wajah dan penampilan para pejalan kakinya pun tak kalah menarik. Pakaian, tata rambut dan make up serta

    wajah nampak seperti panggung peragaan busana. Para wanita di München memang cenderung konsumtif mereka membelanjakan uang antara 100 sampai 1000 euro lebih hanya dalam waktu kurang dari satu minggu untuk menunjang penampilan.


    "parfum, mascara, sarung tangan kulit, apel, yoghurt, air mineral saya habiskan sekitar 115 euro,"urai wanita usia 23 tahun dengan status pekerja azubi (PKL) lain pula dengan Melanie (31) karyawati sebuah perusahaan", lip balm, mantel, boot, cat kuku, air mineral, haribo (sejenis permen) saya habiskan hm..sekitar 376 Euro!" ujarnya. Dua wanita itulah yang mewakili wanita kebanyakan, lihat saja bila kita memasuki daerah belanja. Menenteng aneka tas dari berbagai label toko atau butik tak pernah terukir wajah lelah mereka masih dengan penuh semangat terus menjelajahi setiap toko yang dianggap menarik untuk dieksplorasi! mencoba dan menumpukkan tas-tas belanjaan adalah hal yang biasa disaksikan setiap hari hingga selepas jam kantor antara pukul 5 hinggal pukul 8 malam saat toko menghentikan operasinya. Memandang pria keren atau wanita cantik nan modis tersebar dimana-mana bahkan seorang pelayan dan kasir toko pakaian pun tampil sangat modis!! dengan bawahan dan atasan yang berwarna ala Jamaican dengan rambut model jambul yang diikat kebelakang lengkap dengan segala aksesoris dan sepatu ala petinjupun kecantikan mereka sama sekali tidak pudar...terbayang kalau saya yang berdandan seperti itu!(gubbragk...) Katakanlah butuh 3 sampai 4 jam atau lebih seorang wanita membutuhkan waktu untuk menyusuri barisan toko-toko atau butik. Bahkan seorang Boris Becker pun rela menunggu sang pacar untuk mencoba aneka mantel, pakaian, boot hingga tas selama berjam-jam yang dilakukannya sambil menelpon atau hanya duduk terpekur!! (tak masalah...) Saya sendiri membutuhkan beberapa jam untuk berkeliling di daerah surga itu, dengan catatan tanpa suami atau anak!

    Menurut saya tak hanya wanita yang mendominasi masalah belanja ini atau belanja itu, pria juga demikian!! lihat saja para pemain sepak bola yang dari atas kepala hingga kakinya semua ditampilkan seperti seorang model Cavalli, Prada atau H&M for men (atau matahari...) membungkus mereka. Hal yang sama juga dilakukan oleh mereka saat kita memasuki toko dan butik apalagi toko olah raga, toko sepatu dan toko official kesebelasan kesayangan. Semua juga dipenuhi dengan kaum adam ini, cuma bedanya mereka belanja dengan gaya to the point dan masih menjaga wibawa! jadi tak begitu mencolok. Tetapi mereka tetap menuduh kita shopholic.

    Namun apa yang terjadi dengan mereka yang memiliki kekurangan? seperti para tuna netra, keterbelakangan mental dan lainnya? ternyata mereka juga masih tetap bebas memilih dari atas kursi roda, bersama teman atau memilih sendiri. Fasilitas yang menunjang kemudahan mereka seperti lift atau eskalator di area publik hingga disetiap toko, trotoar yang nyaman, transportasi dan bantuan dari pelayanan toko selalu tersedia. Merekalah prioritas pertama dalam fasilitas dan kenyamanan pelayanan. Tak disadari bahkan setiap rambu lampu penyeberang jalan dilengkapi dengan bunyi yang berbeda untuk mengetahui tanda jangan menyeberang dan silakan menyeberang! ini salah satu kemudahan bagi para tuna netra. yang lainnya bisa berupa tempat parkir hanya khusus penderita cacat biasanya mobil mereka diberi sticker khusus dari pemerintah apabila mobil yang tidak memiliki tanda ini berada di tempat parkir itu pasti akan diselipkan surat tilang di kaca. Para tuna netra juga diberi keistimewaan lain berupa huruf brille pada setiap kemasan kotak. Huruf brille ini juga mulai dikenalkan pada murid-murid sekolah dasar. Mereka tetap bertemu dan berkawan dengan sesama atau bukan, hal ini tidak menyebebkan mereka merasa kekurangan. Tak hanya mereka yang memiliki ketidak sempurnaan jasmani, para penderita kidal pun memiliki toko yang menjual aneka keperluan kantor, sekolah hingga rumah tangga yang mendukung kelancaran kerja seperti pisau bergerigi, gitar, gunting sampai buku tulis!!!

    Seorang ibu dengan anak perempuan kecilnya yang terbelakang mentalpun tetap didandani dengan aneka jepit yang cantik dengan segala pujian, sambil memilih pakaian kecil untuk sang gadis itu. Bukankah setiap manusia itu sama bukankah setiap manusia punya hak. Anda yang bisa mendukung semua ini.


    Read More.....

    posted by Niken @ 8:18 AM   0 comments

    Tuesday, November 07, 2006

    Memang lidah tak bertulang....


    Sejak dahulu saya dikenal sebagai gadis yang bertubuh bukan idaman, maksud saya bukan kurus namun sebaliknya nampak tidak langsing alias agak gemuk. Entah mengapa dari eyang, tante sampai orang tua saya apalagi mama, selalu memperingatkan berkali-kali dengan tegas! Namun bagi saya semua itu terdengar aneh, menurutku bentuk dan tubuh saya normal. Saya masih suka bermain sepeda, bermain kasti, lompat tali atau berlari.

    Tiba saatnya ketika melepas usia 17 tahun orang tua saya mulai cemas memikirkan keadaan saya. "Ada apa dengan saya ?"ujarku membatin, memang para gadis yang dikenal mama saat itu semua memiliki pasangan, berbeda denganku setiap malam minggu saya habiskan dengan bermain karambol, nonton teve atau naik sepeda sekedar untuk pinjam film VCD. Terlebih saat itu saya lebih gandrung dengan sebuah program eskul dari sekolah yang membuat saya menghabiskan waktu untuk menggunting dan mengelem serta membalas surat dari seorang sahabat pena pokoknya saya penuhi dengan acara khas jomblo. Namun keresahan tentang keadaan saya selalu tak nampak di wajah mama hingga akhirnya pada suatu hari keluarlah kata ajaib yang masih terngiang hingga sekarang,"Ken, kenapa tak ada teman lelakimu yang datang berkunjung?" wuit!!! rasanya seperti mendengar halilitar, ada apa ini tetapi bila diresapi, ya betul juga kenapa tak ada ya? Berhari-hari terngiang di pikiran pada kata-kata itu. Dulu ketika masih ingusan di sekolah menengah pertama banyak juga teman saya yang sudah menjalin cinta :P

    Sedang saya tetap setia dengan status jomblo hingga saat ketika para remaja boleh nonton film 17 tahun keatas. Terus terang menurutku segala cara sudah kuupayakan anehnya kok ya masih saja tidak ada yang berkenan. Mungkin semua teman laki-lakiku takut dengan perangai saya atau bentuk badan? ah kasihan perempuan selalu dilihat dari sisi visualnya saja. Contohnya ada teman mama yang ingin mengenalkan putranya yang akabri itu dengan membawanya ke rumah kami, namun setelah saya muncul dari balik pagar sepulang belanja di pasar yang membawa belasan tas plastik warna warni, sandal jepit yang memperlihatkan jari-jari kakiku yang aduhai lengkap dengan aksesoris tanah becek bekas kubangan, celana kotak-kotak hijau selututku dan kaos oblong usang gambar bunga warna-warni memperlihatkan kombinasi yang sangat jauh dari kompak. Sejak pertemuan yang mengharukan itu mereka tak pernah menampakan diri lagi, mungkin anak itu bisa disebut sebagai pria pertama yang menjengukku. Pria kedua yang muncul adalah bekas tetangga yang sudah pindah, pria ini tiba-tiba saja datang ke rumah dengan menceritakan posisi di kampusnya dengan panjang lebar yang menurutku tak jelas topiknya. Kubiarkan saja dia bercerita di depan kami maksudnya ada saya, mama dan adikku. Maklum dia dulu adalah tetangga kami, entah karma entah kutukan apa setelah itu tak pernah datang lagi persis seperti kejadian yang pertama itu. Di sekolah juga begitu, temen-temen non wanita ini juga hanya mengandalkan saya seperti teman tak lebih!
    eh! pernah suatu hari ada yang mengajak untuk pulang bersama, hati ini rasanya begitu terharu. Tak tahunya pulang bersama terus dan tidak ada kelanjutan apa-apa, nasib apa lagi namanya. Begitulah alur cerita masa remaja saya yang sangat statis.

    Saat ini tanpa berjalan keluar dari halaman pun saya dapat membaca, melihat bahkan mendengar sendiri disekeliling saya ´mereka´ yang seusia sama seperti usiaku dulu mampu berbicara atau menulis dengan kata-kata yang gemulai hingga merayu, ini yang membuatku terpesona sekaligus kagum pada mereka sambil bertanya pada diri sendiri,"Kok bisa ya?"@


    Read More.....

    posted by Niken @ 2:56 PM   0 comments

    Saturday, November 04, 2006

    Batas Suara

    Suara-suara anak menurut kita terlebih bagi sebuah keluarga pastilah bentuk suara yang terindah, namun tidak bagi penghuni di sekitar lingkungan suatu kindergarten di daerah Hamburg-Jerman. 38 anak-anak kindergarten dengan usia antara 3-6 tahun dianggap sebagai gangguan bagi 2 pasangan keluarga penghuni di sekitar sekolah itu, mereka melaporkan pada pemerintah untuk segera menutup sekolah itu.



    "Sebenarnya ini bukan tentang anak-anak itu. tetapi sepanjang hari suara mereka selalu ribut. saya sudah tidak dapat menahan diri," ujar wanita usia 62 tahun itu. menurut laporan bahwa suara riuh anak-anak dari kindergarten itu telah melebihi kapasitas suara setinggi 50 Dezibel, itu berarti setara dengan keributan suara yang ditimbulkan dari jalan raya sehingga sudah tidak sesuai dengan standar keheningan lingkungan hunian.

    Maka diputuskan selambat-lambatnya 31 juli 2008 kindergarten itu harus segera mencari lokasi baru untuk memulai lembaran barunya...

    Suara riuh rendah anak-anak acap kali terasa memekakan telinga bagi orang tertentu, namun bukankah kita dulu juga berawal dari anak-anak juga? tak hanya di lingkungan kindergarten itu, saat berada disetiap transportasi umum anak-anak selalu menjadi momok bagi sebagian orang yang sensitif, kadang kala mereka acap kali meminta orang tua agar anak-anaknya tak terlalu ribut atau bila melihat bahwa anak-anak itu dapat diajak untuk berdiskusi, maka mereka akan mendatangi anak-anak itu kemudian menjelaskan tak bagus untuk berbicara dengan suara tinggi seperti itu bahkan yang lebih ekstrim mereka akan membentak dengan nada keras tak peduli akibat apa yang timbul. Beberapa waktu yang lalu juga pernah diberitakan melalui surat kabar tentang keinginan dari para orang tua yang menginginkan penyediaan lahan bermain di daerah hunian mereka akibat larangan dari penghuni lain yang keberatan apabila anak-anak selalu bermain bola di lingkungan mereka.

    Terbayang pengalaman masa lampau di tanah air, setiap hari senin saat semua sekolah mengadakan upacara bendera pastilah selalu dilengkapi fasilitas pengeras suara yang kadang kala menghasilkan bunyi siulan atau desingan tinggi yang panjang saat mengetes corong dan microphone atau setiap hari rabu dan jumat saat sekolah mengadakan senam kesehatan jasmani? alhasil setiap hari pasti akan bertaburan di harian umum nama-nama sekolah yang siap dieksekusi...

    Source: bild


    Read More.....

    posted by Niken @ 10:03 AM   0 comments

    Thursday, November 02, 2006

    Duniaku dulu


    Siang itu kami duduk memilih dibawah teduhnya pohon ketapang, menikmati desiran angin dan bau laut serta suara riuh alunan daun kelapa yang terlihat berdiri berjajar di tepi pantai berpasir putih itu. Disela-sela pohon nyiur selain tertinggalnya sisa kelapa yang terjatuh dan telah berubah warna menjadi coklat dan basah, terhampar potongan-potongan rumput yang dapat tumbuh di sekitar pantai ini, bentuk tanahnya pun naik turun tak beraturan.

    Setelah menukar pakaian dengan baju renang berwarna coklat muda yang berhiaskan bunga-bunga kecil berwarna putih yang tersebar memenuhi permukaannya, dengan potongan punggung terbuka dan juntaian kain putih kecil yang tersambung pada gaun renangku. Sekujur tubuhku di balur cream untuk menahan terpaan matahari dari wadah kecil biru bulat itu, tak lupa rambutku yang panjang sepunggung itu juga diikat. Sebenarnya aku tak suka dengan pembaluran ini karena menurutku terlalu berminyak dan membuatku tak dapat bergerak karena lengket, serta rambut yang terikat ini juga membuatku tersiksa yang akan menyebabkan kepalaku seolah tertarik berat ke bawah jika terkena air.

    Saat inilah uji coba pertama dari latihan berenang yang kuikuti, dengan berbekal pelampung yang menjepit lenganku aku mulai memasuki arena laut yang jernih, dari atas permukaan dapat kuamati butiran putih pasirnya serta kerang-kerang kecil berwarna kapur dan berbentuk kipas. Menurutku ini lebih menarik daripada sekedar berenang karena setelah kucoba, air ini membuat mataku sangat perih jika terbuka ketika sedang berenang. Dengan tanganku yang kecil kukumpulkan kerang-kerang itu, macam-macam bentuknya ada yang rusak berubah menjadi kerang berongga yang tak beraturan, ada juga yang cantik seperti bentuk kipas kecil dan juga yang berbentuk seperti terompet milik suku di kepulauan pasifik, hal ini pernah kudengar bahwa penduduk negara itu dapat meniupkan bunyi dari kerang seperti ini tapi dengan ukuran yang lebih besar, menjadi alunan musik.

    Tiba-tiba kudengar suara teriakan yang berasal dari jauh, ketika ku melongok ke belakang hah! aku nampak seperti ditengah laut! namun tak jauh dari tempatku suara-suara kakakku dan temannya asyik berlomba menaiki perahu karet yang sedari tadi mereka pompa dengan menggunakan kaki secara bergilir. Pantai ini aneh menurutku aku dapat berjalan sejauh ini namun tetap saja masih dangkal hingga seperutku. "Hati-hati Ken, jangan jauh-jauh!" teriak kakakku yang masih asyik bergantung di sisi perahu karet itu sambil tetap menghalau gurauan temannya, kulihat di kejauhan sana yang pasti lebih dalam lagi batasnya, para orang dewasa nampak sedang berbicara dengan membentuk lingkaran. Tak bisa kubedakan yang mana papaku karena semua memakai topeng dan tabung berat yang digendong dipunggungnya.

    Tiupan angin mengeringkan rambutku, aku kembali berjalan ke arah pantai. Disambut handuk yang membuatku hangat serta makan nasi hangat membuat selera menjadi enak, apa ini pengaruh dari sisa garam di bibirku? tak peduli lagi, selesai ini aku masih ingin mengumpulkan kerang-kerang yang bila kuhembuskan napas kearah lubangnya akan muncul kaki-kaki yang lebih tepatnya disebut capit karena memang sakit bila dijepit.

    Pantai Natsepa Ambon sekitar tahun 1983-1984


    Read More.....

    posted by Niken @ 11:31 AM   0 comments

    Layout design by Pannasmontata