Intolerant Laktosa

"Boleh minum susu gambar sapi ini mama?"Tanyanya namun tak lama kemudian "Ihh...pasti nanti sakit perut ya..?!"Jawabnya sendiri. Otomatis saja membuat dia harus ekstra hati-hati untuk minum susu apalagi yang ada gambar sapinya!
Penderita seperti anak kami awalnya memang membingungkan, apakah ini termasuk alergi susu atau intoleran laktosa? Ini dapat membingungkan karena kedua-duanya selalu menunjukkan halnya sama ketika meminum susu selain bebas laktosa misalnya susu sapi murni. Walaupun selalu dikaitkan dengan anak-anak dan bayi, sebenarnya golongan dewasa lebih kerap berhadapan dengan intoleransi laktosa ini.
Dan kalo ingin tahu apa perbedaanya menurut sebuah sumber bahwa batas toleransi laktosa (Lactose intolerance) adalah kondisi di mana laktase, sebuah enzim yang diperlukan untuk mencerna sejumlah laktosa (milk sugar)- komponen gula ringkas yang terdapat dalam susu sapi murni atau selain produk susu tanpa laktosa- yang tak dimiliki. Ini terjadi apabila usus kecil tidak menghasilkan enzim lactase yang mencukupi.
Untuk menguji batas toleransi laktosa dapat dilakukan tes pernafasan hidrogen (hydrogen breath test) atau tes keasaman kotoran (stool acidity test) agar didapatkan diagnosis klinis.
Menurut seorang pakar kesehatan, bahwa golongan dewasa tidak mempunyai banyak ketahanan terhadap laktosa dibanding anak-anak. Keadaan ini disebabkan karena anak-anak memiliki lebih banyak enzim untuk dapat mencerna laktosa.
Ini terjadi karena anak-anak apalagi para bayi yang memang makanannya adalah susu. Sehingga mereka memiliki daya untuk mencernakan enzim dibanding dengan orang dewasa. Tetapi ada juga anak-anak yang memang langsung tidak dapat menerima laktosa sejak lahir. Keadaan ini disebut congenital lactose deficiency -mutasi gen yang bertanggungjawab menghasilkan lactase. Faktor bawaan dari lahir.
Intoleransi laktosa mudah dirawat. Mengusahakan tubuh untuk menghasilkan lactase kembali bisa tanpa melalui perawatan tetapi bila timbul gejala maka harus dilakukan kembali diet susu dan apabila gejala ini terjadi pada anak dan bayi penderia intoleransi laktosa seperti diare, biasanya dokter akan memberikan kembali susu formula tanpa laktosa untuk penggunaan seminggu dengan bantuan resep dosisnya, Atau sebaiknya ketika para orang tua balita ingin melakukan terapi laktosa sebaiknya pikirkan kembali resikonya.
Gejala batas toleransi laktosa yang muncul akibat dari konsumsi laktosa yang terlalu banyak adalah produksi gas yang berlebihan (kentut terus), perut kembung serta serangan diare dengan bau dan tekstur berlendir yang khas dan kekurangan berat badan. Bagaimanapun, jika dalam masa itu diarenya masih berkelanjutan, maka rawatan lanjut sangat diperlukan.
Intoleran laktosa berawal karena genetik atau keturunan (hal ini tak bisa di telusuri karena nenek kita jaman dahulu bisa dikatakan tak ada yang membiasakan diri minum susu sapi secara teratur!)Kemudian idak menyusu badan -ini memudahkan balita berhadapan dengan gastroenteritis. Disebabkan pembersihan alatan menyusu (botol, puting) yang tidak sempurna dan kekurangan lactase tahap kedua (secondary lactase deficiency)-disebabkan penyakit yang berkaitan dengan usus kecil.
Intolerant laktosa biasa terjadi dalam komunitas bangsa asia, afrika dan mediterania. Kurang lebih 70% penduduk di dunia menderita batas toleransi laktosa. Sebuah perubahan genetis membuat banyak orang Eropa tetap memproduksi laktosa dalam usia dewasa, namun mereka ini adalah minoritas.
Orang yang menderita batas toleransi laktosa dapat mengkonsumsi produk-produk bebas-laktosa, misalnya susu kedelai, susu almond dan susu beras atau susu sapi tetapi yang di formulasikan free lactose 99-99,9% jika masalah ini terjadi pada bayi dapat diberikan susu kedelai yang di formulasikan khusus bayi.
Batas toleransi laktosa tidak sama dengan alergi susu, yang merupakan reaksi tubuh terhadap protein susu, yang akan hilang seiring bertambahnya usia anak.
Namun penderita Intoleransi laktosa ini dapat mengkonsumsi yoghurt, coklat, keju atau butter milk yang dapat dicampurkan pisang. Ada juga yang menyarankan dapat diberikan susu sapi murni sebanyak 250 ml dalam suatu hari tapi dari pengalaman, anak saya langsung terkena dampak muncul lendir dan bau khas saat buang air besar, jadi sebaiknya lupakan! Namun reaksi pada penderita intoleransi laktosa berbeda antara individu yang satu dengan individu lain. Contohnya, A mungkin mendapat gejala setelah meminum segelas susu tetapi, B hanya mendapat gejala setelah menikmati 2 gelas susu. Tetapi A mungkin boleh menikmati eis krim dan keju tetapi tidak produk susu yang lain.
Alternatif lain ketika produk penuh laktosa dapat diberikan namun dalam bentuk tambahan seperti untuk vla,eis cream, sup atau yang lain namun tidak untuk campuran cereal! Kadang kala para orang tua yang mengetahui ketika anak mereka menderita intoleransi laktosa kemudian mengambil langkah berjaga-jaga, namun gejala itu masih saja berulang. Ini disebabkan wujudnya ‘laktosa tersembunyi’ yang terdapat dalam roti, mentega dan produk susu lain. Tetapi saat ini banyak jenis produk komersial di pasaran yang memudahkan kita untuk mengantisipasi masalah ini karena selalu mencantumkan terdapat laktosa atau tidak dalam produknya.
Sayangnya masalah kebutuhan susu bagi penderita intolerant laktosa di Indonesia masih sulit sekali mendapatkan kebutuhannya, yang banyak dijumpai di pasaran adalah produk susu free laktosa khusus bayi. Contohnya anak kami yang masih tetap mengkonsumsi susu free laktosa untuk usia 1-4 tahun beberapa waktu kunjungan liburan kami, padahal ia telah berusia 5 tahun. kebutuhan akan calcium memang bisa dialihkan ke sumber makanan lain namun akan lebih cocok bila dia juga masih mengkonsumsi susu sebagai kebutuhan energi juga. Suatu waktu saya mencoba memberikan produk susu kedelai cair padanya namun yang terjadi adalah dampak efek samping munculnya kembali lendir serta bau asam khasnya saat buang air besar. Mudah-mudahan saat ini semakin banyak berkembang produk susu yang dapat menunjang penderita intolerant laktosa di tanah air.
Kiranya mungkin ada manfaatnya atau dapat menjadi sumber info anda.
Source: Wikipedia, Health Castle and Dr Hirte.
7 Comments:
Anak saya juga menderita masalah ini...dan saya juga susah sekali mendapatkan produk sehat untuknya. Kalaupun ada pasti dengan harga yang jauh lebih mahal dari produk full laktosa, karena yang aman biasanya adalah produk import.
Anakku yang kecil jg sampai usia 3 tahun masih minum susu kedelai. Tapi alhamdulillah, mulai 4 tahun sudah bisa minum susu bubuk dari susu sapi asal jangan yang coklat atau susu kental manis (masih suka mencret).
Selain susu nabati, bisa juga susu kambing dijadikan alternatif. Struktur dan kandungan gizinya mirip dengan ASI sehingga tdk menimbulkan alergi.
Bun merk susunya apa ya yg free lactose untuk anak 1 tahun ke atas ?
Bun merk susunya apa ya yg free lactose untuk anak 1 tahun ke atas ?
Saya pernah pake alternatif ini bun, ganti dgn susu kambing.. tp ternyata reaksi anak sama dgn diberikan susu sapi... Jadi prefer konsultasikan dgn dsa anak terlebih dahulu, krn kondisi tiap anak beda beda.
Anak saya juga banyak alergi Sering di rawat karena muntah di sertai diare selama 1tahun lebih baru ketahuan bulan kemaren ternyata anak saya alergi laktosa, coklat sm telur bun
Post a Comment
<< Home