WHERE I BELONG TO...
  • Dapur
  • Interior
  • ClayPop
  • Foto
  • Credits


  • Forecasts | Radar


    Links
    • Tiara Ratu
    • Ngulas Buku di qyu-blog
    • Belajar ngeblog
    • donnie blog
    • lepuspa Blog
    • Raisa Blog
    • Yossy Blog
    • Rere Blog
    • Atiek Blog
    Archives
    • October 2006
    • November 2006
    • December 2006
    • January 2007
    • February 2007
    • March 2007
    • April 2007
    • May 2007
    • June 2007
    • July 2007
    • September 2007
    • October 2007
    • December 2007
    • January 2008
    • February 2008
    • May 2008
    • Current Posts
    Previous entries
    • Pityriasis rosea
    • Two stripes on it!!!
    • WSV
    • Everything it´s all right?
    • Superwoman?
    • Glow in the dark!
    • Licht aus!
    • Mohon Maaf Lahir Dan Batin
    • Barokah di Ramadhan
    • Prost!




    Main SUDOKU Yukk

    SUDOKU

    Friday, December 29, 2006

    The walled town and its surroundings

    Hanya 20 menit dari Madrid dengan menggunakan AVE atau kereta super cepat, serasa baru menikmati duduk sudah langsung nyampe di stasiun Toledo yang berjarak 71 km dari ibu kota spanyol ini. Benar juga rekomendasi dari receipsionist hotel yang mengatakan lebih baik pergi dengan kereta cepat AVE dari pada ikut bis tour yang akan mengambil percuma waktu di jalan.

    Setelah tiba di stasiun Toledo, kamipun sepakat untuk mengikuti menggunakan jasa tour guide yang akan menawarkan penjelasan sejarah Toledo secara singkat. Nyatanya selain sangat singkat perjalanan bis-nya kami juga tak dapat mencerna bahasa yang digunakan dalam tour ini.. :(

    Ada ide lain yang muncul yaitu dengan cara nguping sesama rekan turis yang kelihatannya selalu menjelaskan maksud pembicaraan si abang guide ketemannya yang bernasib sama seperti saya. Hasilnya sama saja! kalo guide-nya menjelaskan soal kathedral misalkan..doi langsung nunjuk ke kathedral sambil membisik ke temannya..."Hmm, this is the Old Kathedral and that is an office for tourist information" ye..gue juga denger mak! kalo si abang juga nyebut nyebut gituan...duh rasanya percuma aja de ngupingnya! :p

    Akhirnya selesai sudah penjelasan serta acara tour-nya kamipun, berpencar sendiri sendiri mengikuti keinginan hati. Termasuk kami yang pusing berbelok belok di sela sela kampung kota kuno ini layaknya seperti bermain di labirin... Architektur bangunannya sangat menakjubkan dan i
    ndah.

    Gabungan Arab yang kuat dan eropa gothik mengalir menjadi satu menghasilkan bentuk lika liku yang unik dan eksotik. Begitu juga masalah souvenir, kerajinan keramiknya mirip seperti warna warna kerajinan dari daerah maroko, tunisia, libya atau mesir. Namun yang paling khas adalah souvenir ukiran perhiasan khas Toledo dan patung patung satria berbaju baja atau suit of armor, tersebar hampir di seluruh pelosok toko souvenir.
    Toledo dengan keunikannya dan sejarahnya pasti akan menyisakan tempat yang indah bagai dalam lukisan...


    Read More.....

    posted by Niken @ 12:32 PM   1 comments

    Menu Ala carte

    Kalau jalan jalan ke tanah orang
    Tak kan lupa nasi di piring :p

    Seperti itulah permintaan perut Indonesia ini, nampaknya lebih mantap jika diisi nasi daripada roti.

    2 setengah hari penuh di Madrid adalah waktu yang singkat untuk kunjungan turis. Dengan segenap tenaga difokuskan untuk mengekspolarasi Madrid plus Toledo dengan waktu yang pendek itu.

    Untungnya urusan perut tak terbengkalai, selain ada ayam Kentucky plus Mc D tak seberapa risaulah... selain anak senang dapat hadiah mainan tokoh kartun, dompetpun masih bisa tersenyum :p

    Tetapi kekurangannya tanpa nasinya itu !? Terkadang masih membuat perut bernyanyi nyanyi, itulah susahnya jika perut senantiasa selalu dimanja nasi. Ada cerita dari kawan yang bersuamikan orang Bayern asli, ketika diajak berlibur ke Indonesia, Hidangannya adalah ketika pagi hari nasi goreng, masuk di siang hari makan nasi kuning, begitu malam hari nasinya jadi putih maka berontaklah ia maklum 3 kali sehari makannya kok nasi melulu, walaupun diusahakan warnanya beda beda :B

    Sedangkan kami wajah bertambah sumringah saat menemukan sea food Paella o la la!? Hidangan nasi yang mirip nasi kuning ini adalah makanan khas spanyol isinya nasi warna kuning dari safran, kacang polong, udang, kerang lengkap dengan rumahnya, fillet ikan dan kepiting, rasanya gurih enak hmm yummi.
    Ketagihan kami pada sea food Paella, saat menu ini kami temukan ketika sedang berkunjung ke Barcelona, cuman sayangnya Paella yang di konsumsi saat itu rasa nasinya mengkal dan kurang pas di lidah kami.

    Malam itu ketika kami melintas setelah menikmati Royal palace menuju ke hotel mata kami sempat menemukan tempat jajanan, kupikir tak ada salahnya untuk mencoba kok kelihatannya enak ya? dilihat dari berjubelnya pembeli hingga meluber keluar resto dengan asumsi kalo karena murah harganya mungkin karena pasti enak rasanya.

    Tak mungkin dengan membawa Kinderwagen alias kereta buggy anak, saya juga turut masuk antri di dalam, sebaiknya saya menunggu diluar sambil menikmati lalu lalang manusia diluar sini dan menatap berjubelnya manusia di dalam resto. Setelah diamati sekilas mengingatkan tempat ini mirip seperti rumah makan padang di Indonesia sono.. Etalase-nya penuh dengan pameran live menu hari ininya dan tak ketinggalan pula si Uda yang juga sama sama cekatannya ngurusin pembeli yang suka banyak maunya! ;p

    Akhirnya dengan menenteng 2 bungkus Paella mini dan dua bungkus calamari kami kembali ke hotel. Begitu bungkusan dibuka Paella berisi fillet ikan, udang dan seekor anak kepiting! tak jelas fungsi kepiting ini untuk apa? karena begitu digigitpun tak ada daging yang keliatan namun rasa gurih dan nikmat saat mencoba nasinya begitu pula saat menggigit calamarinya terasa sangat begitu empuk lembut dan gurih tidak salah kalo Promosinya adalah gorengan cumi cuminya yang special punya! Especialidad en calamares begitu tulisnya.

    Hari esoknya pun kami kembali lagi kesini, bertempat di antara Puerta del Sol dan Plaza mayor mudah untuk ditemukan. Adios.....


    Read More.....

    posted by Niken @ 9:19 AM   0 comments

    Thursday, December 21, 2006

    Haruskah.....

    Salah satu warga Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, membersihkan nasi aking seusai dijemur, Sejumlah keluarga miskin di daerah itu mengonsumsi nasi aking karena tak mampu membeli beras sejak harga beras naik sekitar dua bulan lalu.

    Sejumlah keluarga miskin di beberapa kampung di Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mulai mengonsumsi nasi aking sekitar dua bulan terakhir. Mereka tak mampu membeli beras yang harganya terus naik.

    Selain nasi aking, sejumlah warga juga mengonsumsi gadung, sejenis umbi-umbian yang tumbuh di hutan. Umbi itu mereka dapatkan dari lahan-lahan milik Perhutani di Kecamatan Sukasari.

    Emis (70), warga Kampung Batulayang ketika ditemui mengatakan tak mampu membeli beras yang harganya lebih dari Rp 4.000 per kilogram. Apalagi ia yang buruh tani sudah lama tidak bekerja karena lahan sawah di desanya kering.

    Bersama Acim (75) suaminya, Emis mengandalkan beras untuk keluarga miskin (raskin). Meski murah yaitu Rp 1.200 per liter, jumlahnya sangat kurang. Ia hanya memeroleh jatah tiga liter atau 0,8 kilogram dari rukun tangga setempat setiap bulan.

    ”Sejak harga beras naik di atas Rp 4.000 per liter dua bulan lalu, saya tak sanggup membeli. Hingga sekarang mengumpulkan sisa nasi yang diberi tetangga,” ujarnya.
    Nasi sisa pemberian tetangga, ia kumpulkan dan jemur. Setelah kering, ia kemudian mencuci untuk menghilangkan jamur. Emis lantas merebus dengan mencampurkan bumbu, garam, atau penyedap rasa.

    Selain Emis, sejumlah keluarga di Kampung Batulayang, Talibajo, serta Kampung Sawah juga mengonsumsi nasi aron atau biasa disebut nasi aking oleh masyarakat pesisir utara Jawa. Beberapa warga juga makan umbi-umbian yang mereka peroleh dari ladang, kebun, atau hutan milik Perhutani.

    Onih (60) warga lainnya mengatakan, warga juga mengonsumsi gadung. Umbi-umbian yang biasa dibuat kerupuk itu direbus dengan menambahkan bumbu penyedap rasa atau garam sebelum dimakan.

    ”Gadung ini didapat di hutan daerah Kertamanah Sukasari, sekitar tiga kilometer dari sini. Biasanya direbus dan dikepal-kepal sebelum dimakan atau digoreng dalam bentuk kerupuk,” tambahnya.

    Selain di Cikaobandung, warga beberapa desa di Kecamatan Sukatani juga mencari alternatif pangan. Sejumlah keluarga mengonsumsi singkong yang mereka peroleh dari kebun atau membeli. Mereka antara lain di Desa Cianting serta Desa Pasirmunjul.

    Harga beras di sejumlah kios pasar-pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta terhitung masih tinggi. Harga beras kualitas medium berkisar Rp 4.800-4.900 per kilogram. Sementara beras kualitas super Rp 5.400 per kg.

    Warga berharap pemerintah daerah dan Bulog segera mengadakan operasi pasar (OP). Selain harga murah atau di bawah harga pasar, warga juga berharap OP dilaksanakan langsung ditengah masyarakat, bukan di pasar atau di pedagang beras.

    Source Kompas


    Read More.....

    posted by Niken @ 8:41 PM   1 comments

    Akupun menjadi Ibu

    Mengasihi sesama harus seiring napas yang dihirup dan juga menjaga martabat diri perlu ditegakkan. Demikian ia memberi contoh.
    Ibu ajarkan kelembutan yang mendalam, menunjukkan kasih sayangnya yang tak terhingga. Lewat wujud kemauan dan ikhtiarnya yang keras dan semangat hidup yang enerjik.

    Ibu menjadi energi pendorong yang besar, Ibu juga kadang terlalu pemberani, walau sebenarnya demi membangun dan menjaga keluarga.
    Dia didik anaknya untuk percaya diri, bertekad besar dan tak mudah menyerah
    .

    Ibu juga mudah jatuh iba, sering menjadi pelindung yang kuat. Pesan seringnya adalah, "Katakan benar jika itu benar." dan "Mudahlah berbagi dengan apa yang kamu punya." Dia juga ajarkan untuk tak ragu maaf memaafkan dan menjaga silaturahmi.

    -Itulah ibu, yang setelah meninggal pun tulangnya lebih rapuh dan kusam dibandingkan dengan warna tulang ayah, karena kalsiumnya terserap setelah mengandung dan menyusui anak-anaknya.

    Tak sedikit pula, anak-anak yang setelah menjadi ayah atau ibu, masih menelepon ibunya
    ketika mereka sakit, sedih atau sedang kalut. "Pak, mana ibu, aku lagi sakit nih .." "Ibu, aku stress besok harus presentasi di kantor." "Ibu, doain ya aku sudah mau melahirkan", "Ibu, besok aku berangkat ke luar negeri, doain lagi ya", atau sekedar rintihan kerinduan, "Bagaimana kabarnya Ibu?"

    "Bagi ibu sejati, anak adalah more than fortune, more than fame. And mothering is the name of her game," begitu ditulis Soetjipto W.

    Tidak ada yang lebih memilukan bagi ibu sejati dari pada merasa tidak berdaya, mengatasi naluri untuk menumpahkan curahan kasih sayang, kepedulian, dan dukungan moril, tatkala anak-anak membutuhkannya.
    Ia, akhirnya hanya bisa bersujud memanjatkan doa.- (Zeverina, kompas)

    Ibu yang selalu kita rindukan, siapapun dia dan dimanapun berada setetes air mata selalu muncul disudut mata saat membayangkan usahanya dari mengandung hingga mengurus kita.

    Apakah bahagia di hari tuamu ibu? Apakah dapat engkau rasakan usapanmu ketika aku ketakutan dahulu, sekarang dapat mengaliri tanganku ketika memeluk anakku?

    Terima kasih ibu dan Selamat hari Ibu juga.....


    Read More.....

    posted by Niken @ 3:40 PM   2 comments

    Monday, December 18, 2006

    Tuyul, kuntilanak, pocongan dkk

    "Pokoknya serem deh, kakakku aja langsung ngacir waktu mendengar suara cekikikan itu."urainya "Dengarnya dari sebelah mana sih?"Tanya yang lain penuh selidik "Dari arah pohon rambutan itu!" jawabnya dengan yakin.

    Mendengar cerita seram seperti ini sebenarnya selain membuat hati meriang panas dingin, juga dapat menimbulkan dampak Phobia Shyeitan (ada gak sih?) terus terang sampai sebongsor ini kalau habis menyimak cerita berhantu atau setelah mendengar ulasan lengkap tentang kemunculan mahluk halus ini apalagi kalau pakai dibumbui macam-macam. Wah, beberapa hari otomatis hati saya suka ketar ketir takut "Jangan jangan nanti ada penampakan." Ihh jangan sampai de! (hee korban tayangan misteri di teve :p). Sholat saja kadang jadi bisa tak khusyuk weeee... (aib, ngaco ah!) Apalagi kalau lagi sendirian di dalam rumah, bisa lebih waspada. Namun setelah beberapa hari kemudian saya mulai bisa mengontrol diri, kembali seperti tak merasa ada beban apa apa lagi.

    Gambaran hantu di tanah air kita memang ajaib mengerikan! wajahnya yang memang jelek itu biasanya ditambahin dengan polesan darah disana sini, rambut hitam panjang dan berbaju putih polos bersinar juga bermuka pucat putih serta bermata bulat hitam dengan tatapan kosong angkernya itu. (brrr serem...).

    Itu yang selalu ditampilkan dalam cerita horor antar teman teman pada jaman ketika saya masih SD, SMP, SMA (kuliah?). Biasanya cerita kayak gini yang paling laku, kami semua selalu berkumpul dan mendengarkan dengan jantung dag dig dug dan khidmat setelah itu, semua menjadi histeris dan lari tunggang langgang ketakutan kalau salah satu dari kita ada yang usil nakut nakuti :p

    Inilah salah satu cerita tak bermutu kita, coba bila dibandingkan dengan cerita hantu dari negara maju Merkel ini. Tak ada imajinasi hantu serem bin nyerem yang melintas, hanya ada hantu yang mukanya manis seperti labu halowen atau hantu lucu kayak casper atau yang paling serem kayak Dracula yang pengen punya umur panjang tapi berwajah ganteng :p

    Padahal kalau dirasakan kehidupan musim dingin di Eropa yang selalu muram mencekam tanpa matahari, saya yakin cerita horor seperti masa SD dulu pasti lebih terdengar tambah angker lagi. Hiii @


    Read More.....

    posted by Niken @ 2:18 PM   1 comments

    Wednesday, December 13, 2006

    Dimadu

    Akhir akhir ini e-mail saya dipenuhi dengan kiriman artikel, narasi, petuah dan cerita seputar poligami dari teman teman.
    Booming poligami semakin tambah ngetop sejak Aa Gym memadu Teh Ninih :(
    Padahal kisah kisah seperti ini sudah sering terjadi sejak dari jaman purba, pelakon tak hanya dari kalangan artis, ulama atau pejabat namun dari tetangga dan saudara kita bahkan bisa saja suami :((

    Saya sendiri juga tak jauh jauh dengan masalah dimadu ini, sejak sebelum kami menikah saya harus sanggup dan siap untuk melapangkan dada dan mau memaklumi keinginan calon suami yang akhirnya menjadi suami saya sekarang, untuk bersedia dimadu dengan 11 orang belum termasuk para pelatih, asisten dan pemain di bangku cadangan Lho kok!

    Itulah kelebihannya punya suami yang candu sepak bola (bukan pemain sepak bola :p ), waktu masa pacaran dulu beberapa kali saya lalui dengan diam duduk manis di ruang tamu rumah orang tua saya, sedangkan dia asyik nonton bola dengan adik saya di depan teve, atau yang lebih menyakitkan adalah saat saya asyik bercerita ternyata pandangan matanya lebih difokuskan ke arah teve dan bila gol dia pasti meninggalkan saya sendiri untuk menyaksikan sekali lagi review-nya. Termasuk ajakan (atau paksaan?) saat mendengarkan siaran sepak bola dari radio milik penjual sate ayam saat saya membeli sate dagangan si abang (walau akhirnya saya yang jadi capek ngedengerin dibanding penyiarnya yang luwes ngomongnya!) Untungnya saat pernikahan kami sedang tidak ada siaran langsung liga Indonesia, liga Calcio atau Premier English !

    Sekarang inipun semakin menjadi jadi ketika saya harus merelakan remote teve untuk dipindahkan ke saluran olah raga saat hattrick bola mulai disiarkan, dengan rasa dongkol saya suka mengetest sambil pura pura tanya, " Siapa sih nama pemain bola yang itu?" (kalo dia benar benar kenal bola!) Uniknya hanya dengan melihat cara pemain menendang bola atau berlari dia dapat mengenali dengan tepat siapa nama pemain itu! apalagi saat tayangan ulang serta ulasan kembali tentang adegan tendangan bola yang meluncur masuk ke gawang, dia bisa tahu kapan tahun saat berlangsung pertandingan, siapa lawannya dan siapa yang mencetak golnya serta kedudukan hasil akhirnya. weeee.....

    Adapun kejadian apesnya adalah ketika suatu hari saat kesebelasan Arsenal vs Bayern München bertanding di stadion Olympia München, sejak berminggu-minggu lamanya dia mencari-cari tiket yang masih menjual akhirnya setelah berhasil mendapatkan lewat usaha jerih payahnya, betapa bahagia hatinya saat berhasil mendapatkan tiket itu. Alasannya, karena pertandingan seperti ini penjualan tiketnya selalu habis jauh jauh hari sebelumnya (ah! emang gue pikirin!). Namun selang beberapa puluh menit kemudian tiba tiba suara bel pintu terdengar. Saat saya buka pintu, terlihat raut wajahnya yang nampak sangat suram gundah gulana sepertinya ingin menangis tapi ditahan, saya jadi ikutan panik dan bingung ada apa gerangan denganmu? Dijelaskannya bahwa ternyata dia tak dapat masuk lagi kedalam stadion karena tiketnya hilang entah dimana saat jam babak kedua dimulai OOO..... kirain abis digebukin holigan Inggris!? Sepertinya rasa sakit dihatinya kelihatan lebih dalam untuk kasus seperti ini daripada ketika saya putuskan cintanya duluuu.... :D

    Akhirnya mau tak mau saya luluh juga dan jadi suka ikut nonton bola selain pemainnya cakep cakep ada juga ulah dan kostum lucu dari para supporter yang dapat membuat suasana bertambah menjadi seru!!!!

    Tak heran saat berakhirnya pertandingan piala dunia 2006 di Jerman lalu, sebuah nasehat pun muncul; Jangan Lupa Periksa Dahulu Istrimu, Apakah Masih Ada Dia Didalam Rumahmu?


    Dedicated to my loving husband.


    Read More.....

    posted by Niken @ 9:51 AM   3 comments

    Thursday, December 07, 2006

    News for beginners Cooks


    Baca dari judul dia atas pastilah tak heran kalau itu asli nyadur (ato nyontek ya?) dari blogger buzz, tetapi jelas beda tema isinya. Masalah dapur ini pernah terjadi 4 tahun lalu.

    Dulunya bekal masak memasak sama sekali tak pernah wajib untuk dipelajari terutama bagi puteri-puteri jaman komputer saat ini. Justru yang wajib di pelajari selain ngutak ngatik komputer dan mesin (ketik?) juga ngutak ngatik buku-buku sampai ngutak ngutik alat make up ya? berbekal aneka buku resep dan bantuan mbok(almh) asisten mama(almh), saya mencoba untuk pertama kalinya belajar masak selain menjerang air dan indomie plus telur mata sapi menjadi sebuah menu bernama sup wortel sewaktu ditinggal mama menjenguk eyang yang sakit di kotanya. Dimulai dari komando untuk mengumpulkan bahan kemudian cara membersihkan sekaligus memotongnya dan memasaknya hasilnya ta..ta..ta akhirnya sukses, besoknya belajar memasak yang lebih berat yaitu ayam kentucky dan ta...ta..ta.. sukses juga kemudian beralih ke tingkat advance masak ayam panggang juga ta...ta..ta Alhamdulillah sukses. Gak nyombong 3 biji menu andalan enak ini bisa jadi favorit waktu masakin temen-temen cewek yang juga 3 biji itu jamannya ngantor dulu!

    Bingungnya begitu sangat terasa ketika, diajak boyongan ke tanah Afrika. Tak ada bahan makanan langsung jadi yang dijual, selain itu semua makanan di restaurant terasa sangat asing di lidah dan mbulet di perut. Mau tak mau sebagai ratu dapur saya harus menyingsingkan lengan baju.

    Brbekal menu favorit itu maka, saya mencoba untuk mengolah menjadi menu sehat keluarga yang dibagi menjadi menu harian yang diusahakan digilir tiap hari menjadi:
    Menu hari pertama adalah Sup wortel dan ayam goreng
    Menu hari kedua adalah Ayam panggang dan kentang goreng
    Menu hari ketiga adalah ayam goreng ala kentucky dan kentang goreng
    Menu hari keempat adalah telur dadar dan sup wortel
    Menu hari kelima adalah kentang goreng dan ayam goreng
    Menu hari keenam adalah sup wotel dan...???
    Menu hari ketujuh adalah bingung...?
    kembali ke minggu berikutnya
    Menu hari pertama adalah bingung..????
    Menu hari kedua adalah Mode on :( pasrah abis...

    Maklum pengetahuan masaknya cuma begitu saja dan tak ada yang bisa dibuat lagi, padahal kalau dipikir satu tahun ada begitu banyaknya hari, yang tega saja kalo menunya cuma 3 saja eh 5 ditambah indomie dan telur mata sapi! Begitu terasa mudahnya hidup di tanah air paling tidak, selain banyaknya tersebar pusat aneka jajan dan makanan siap saji ada juga tempat untuk mengadu dan bertanya serta membantu memasak :D

    Tak gentar tetap saja masih mau mengumpulkan print-printan resep dari internet yang diharapkan bisa menambah daftar menu keluarga, sayangnya nyali untuk bertualang di antara begitu banyaknya macam-macam bumbu yang tak diketahui unsur dan khasiat apa saja yang terkandung didalamnya? menjadi penghambat dalam mencobanya.

    Hingga suatu keberanian dan saran sang suami untuk belajar memasak dari seorang tetangga kami yang memang jebolan dalam bidang Gastronomi ini! "Jangan hanya menulis resep!" ujarnya "Semua harus melihat bagaimana cara mengolahnya dahulu!" Jelasnya "Dan jangan pernah takut untuk mencoba dan mempraktekkan!"Sambungnya

    Saat itu awal saya melihat dia mengolah sebungkus Nudle-pasta menjadi Spagheti bolognise yummi!! Esoknya diajari tips-tips dalam memasak dan aturan serta kegunaan masing-masing bumbu. Setelah beberapa hari barulah disodorkan sebuah resep untuk saya praktekan di rumah sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Resep pertama saya adalah bola-bola daging cincang dengan tomat sauce dan kacang polong. Sim salabim! komentarnya adalah cukup enak! kemudian beberapa kritik disampaikan seperti bagaimana mendapatkan rasa yang lebih empuk lagi.

    Dari situlah timbulnya nyali saya untuk semakin mengexplorasi jenis-jenis resep dari internet. Hingga akhirnya ketika terjebak saat pembuatan resep yang membutuhkan santan maka saya mencoba susu cair sebagai gantinya dan Mencari pengganti bawang merah menjadi onion alias bawang bombay serta sauce kacang gado-gado diganti menjadi pure peanut butter atau pindakaas Kemudian sambal untuk soto karena tak tersedianya lombok kecil maka sambal harisa bisa dijadikan andalan, Ternyata rasanya sama saja dan tak ada bedanya malah bisa disebut lebih gurih:p

    Lain ladang lain belalang saat kami boyongan lagi ke eropa, mencari bahan baku bumbu asia yang sangat mudah namun ketika mencoba membuat sayur bening ala sendiri saya kesulitan mencari bumbu sekaligus mengenali bumbu yang dimaksud. Bumbu dapur yang bernama kunci(bukan kunci Inggris lo)itu tak pernah saya lihat sebelumnya :p
    maka untuk mencari rasa yang sama seperti sayur bening saya ubah menjadi bumbu laos, rasanya si juga tak beda jauh :p

    Akhirnya saat ini saya bisa juga nyambung obrolan masalah dapur dan hobby nonton Jamie Oliver show di teve -yang dulunya suka gak bisa terima kalo ada orang yang punya hobby nonton acara masak-masak di teve :D

    Dedicated for; Mamaku, Mbokku and Deny Goerner


    Read More.....

    posted by Niken @ 12:49 PM   2 comments

    Monday, December 04, 2006

    Intolerant Laktosa


    "Boleh minum susu gambar sapi ini mama?"Tanyanya namun tak lama kemudian "Ihh...pasti nanti sakit perut ya..?!"Jawabnya sendiri. Otomatis saja membuat dia harus ekstra hati-hati untuk minum susu apalagi yang ada gambar sapinya!

    Penderita seperti anak kami awalnya memang membingungkan, apakah ini termasuk alergi susu atau intoleran laktosa? Ini dapat membingungkan karena kedua-duanya selalu menunjukkan halnya sama ketika meminum susu selain bebas laktosa misalnya susu sapi murni. Walaupun selalu dikaitkan dengan anak-anak dan bayi, sebenarnya golongan dewasa lebih kerap berhadapan dengan intoleransi laktosa ini.

    Dan kalo ingin tahu apa perbedaanya menurut sebuah sumber bahwa batas toleransi laktosa (Lactose intolerance) adalah kondisi di mana laktase, sebuah enzim yang diperlukan untuk mencerna sejumlah laktosa (milk sugar)- komponen gula ringkas yang terdapat dalam susu sapi murni atau selain produk susu tanpa laktosa- yang tak dimiliki. Ini terjadi apabila usus kecil tidak menghasilkan enzim lactase yang mencukupi.

    Untuk menguji batas toleransi laktosa dapat dilakukan tes pernafasan hidrogen (hydrogen breath test) atau tes keasaman kotoran (stool acidity test) agar didapatkan diagnosis klinis.

    Menurut seorang pakar kesehatan, bahwa golongan dewasa tidak mempunyai banyak ketahanan terhadap laktosa dibanding anak-anak. Keadaan ini disebabkan karena anak-anak memiliki lebih banyak enzim untuk dapat mencerna laktosa.

    Ini terjadi karena anak-anak apalagi para bayi yang memang makanannya adalah susu. Sehingga mereka memiliki daya untuk mencernakan enzim dibanding dengan orang dewasa. Tetapi ada juga anak-anak yang memang langsung tidak dapat menerima laktosa sejak lahir. Keadaan ini disebut congenital lactose deficiency -mutasi gen yang bertanggungjawab menghasilkan lactase. Faktor bawaan dari lahir.

    Intoleransi laktosa mudah dirawat. Mengusahakan tubuh untuk menghasilkan lactase kembali bisa tanpa melalui perawatan tetapi bila timbul gejala maka harus dilakukan kembali diet susu dan apabila gejala ini terjadi pada anak dan bayi penderia intoleransi laktosa seperti diare, biasanya dokter akan memberikan kembali susu formula tanpa laktosa untuk penggunaan seminggu dengan bantuan resep dosisnya, Atau sebaiknya ketika para orang tua balita ingin melakukan terapi laktosa sebaiknya pikirkan kembali resikonya.

    Gejala batas toleransi laktosa yang muncul akibat dari konsumsi laktosa yang terlalu banyak adalah produksi gas yang berlebihan (kentut terus), perut kembung serta serangan diare dengan bau dan tekstur berlendir yang khas dan kekurangan berat badan. Bagaimanapun, jika dalam masa itu diarenya masih berkelanjutan, maka rawatan lanjut sangat diperlukan.

    Intoleran laktosa berawal karena genetik atau keturunan (hal ini tak bisa di telusuri karena nenek kita jaman dahulu bisa dikatakan tak ada yang membiasakan diri minum susu sapi secara teratur!)Kemudian idak menyusu badan -ini memudahkan balita berhadapan dengan gastroenteritis. Disebabkan pembersihan alatan menyusu (botol, puting) yang tidak sempurna dan kekurangan lactase tahap kedua (secondary lactase deficiency)-disebabkan penyakit yang berkaitan dengan usus kecil.

    Intolerant laktosa biasa terjadi dalam komunitas bangsa asia, afrika dan mediterania. Kurang lebih 70% penduduk di dunia menderita batas toleransi laktosa. Sebuah perubahan genetis membuat banyak orang Eropa tetap memproduksi laktosa dalam usia dewasa, namun mereka ini adalah minoritas.

    Orang yang menderita batas toleransi laktosa dapat mengkonsumsi produk-produk bebas-laktosa, misalnya susu kedelai, susu almond dan susu beras atau susu sapi tetapi yang di formulasikan free lactose 99-99,9% jika masalah ini terjadi pada bayi dapat diberikan susu kedelai yang di formulasikan khusus bayi.

    Batas toleransi laktosa tidak sama dengan alergi susu, yang merupakan reaksi tubuh terhadap protein susu, yang akan hilang seiring bertambahnya usia anak.

    Namun penderita Intoleransi laktosa ini dapat mengkonsumsi yoghurt, coklat, keju atau butter milk yang dapat dicampurkan pisang. Ada juga yang menyarankan dapat diberikan susu sapi murni sebanyak 250 ml dalam suatu hari tapi dari pengalaman, anak saya langsung terkena dampak muncul lendir dan bau khas saat buang air besar, jadi sebaiknya lupakan! Namun reaksi pada penderita intoleransi laktosa berbeda antara individu yang satu dengan individu lain. Contohnya, A mungkin mendapat gejala setelah meminum segelas susu tetapi, B hanya mendapat gejala setelah menikmati 2 gelas susu. Tetapi A mungkin boleh menikmati eis krim dan keju tetapi tidak produk susu yang lain.

    Alternatif lain ketika produk penuh laktosa dapat diberikan namun dalam bentuk tambahan seperti untuk vla,eis cream, sup atau yang lain namun tidak untuk campuran cereal! Kadang kala para orang tua yang mengetahui ketika anak mereka menderita intoleransi laktosa kemudian mengambil langkah berjaga-jaga, namun gejala itu masih saja berulang. Ini disebabkan wujudnya ‘laktosa tersembunyi’ yang terdapat dalam roti, mentega dan produk susu lain. Tetapi saat ini banyak jenis produk komersial di pasaran yang memudahkan kita untuk mengantisipasi masalah ini karena selalu mencantumkan terdapat laktosa atau tidak dalam produknya.

    Sayangnya masalah kebutuhan susu bagi penderita intolerant laktosa di Indonesia masih sulit sekali mendapatkan kebutuhannya, yang banyak dijumpai di pasaran adalah produk susu free laktosa khusus bayi. Contohnya anak kami yang masih tetap mengkonsumsi susu free laktosa untuk usia 1-4 tahun beberapa waktu kunjungan liburan kami, padahal ia telah berusia 5 tahun. kebutuhan akan calcium memang bisa dialihkan ke sumber makanan lain namun akan lebih cocok bila dia juga masih mengkonsumsi susu sebagai kebutuhan energi juga. Suatu waktu saya mencoba memberikan produk susu kedelai cair padanya namun yang terjadi adalah dampak efek samping munculnya kembali lendir serta bau asam khasnya saat buang air besar. Mudah-mudahan saat ini semakin banyak berkembang produk susu yang dapat menunjang penderita intolerant laktosa di tanah air.

    Kiranya mungkin ada manfaatnya atau dapat menjadi sumber info anda.

    Source: Wikipedia, Health Castle and Dr Hirte.


    Read More.....

    posted by Niken @ 6:04 PM   7 comments

    Kino*


    Kegemaran nonton di bioskop terjadi ketika pertama mengenal si dia 11 tahun yang lalu... dari hobbynya yang nonton film saya jadi kenal macam-macam artis dunia selain artis sinetron :p

    Sebelumnya kegemaran nonton di bioskop komersil hanya terjadi beberapa kali saja yaitu ketika nonton film Flash Gordon, Star wars, Superman, lupus dan home alone 1. Sedangkan bioskop non komersil ato gratis adalah film-film perjuangan karya asli pemerintah Indonesia ato pilem Rambo yang jalan ceritanya 65% disensor dan diputer di bioskop Misbar (gerimis bubar) alias layer tancep :D
    Ini terjadi karena selain faktor usia juga tekanan ekonomi (rakyat jelata banget) hehehe

    Sayangnya dari judul-judul film non komersil itu tak ada yang jadi favorit saya namun selalu saja tetap lekat diingatan entahlah..., beda dengan film bioskop semuanya bagus-bagus terlebih jika mampu membuat air mata berderai dan hati bahagia apalagi yang bisa membuat hormon adrenalin naik turun.. maksudnya bukan pilem porno loh ;)
    sayangnya semua jalan cerita nonton di biosop komersil ini justru mudah menguap hingga berganti dengan tema film yang baru.

    Menikmati suasana bioskop di luar tanah air emang beda banget!!(Iyalah...) Selain masalah usia yang sangat ketat, masalah bahasa juga penting! Contohnya ketika ingin menikmati sebuah film seperti Harry potter yang bisa dikategorikan untuk anak-anak kecil ternyata usia yang dianjurkan adalah 7 tahun keatas, dibawah usia itu sama sekali tak diijinkan untuk menonton!Suatu kali kami pernah melanggar larangan itu dengan mem-mark up umur anak kami menjadi hampir 6 tahun padahal saat itu umurnya baru 4 tahun lebih, pertanyaan yang sama "Are you sure that your son is already 6 years old?"(wee..anak siapa yeee) dimulai dari kasir tiket hingga mas-mas yang merobeknya, semua kami tanggapi hanya dengan anggukan kepala saja tanpa mengeluarkan sepatah kata kuatir akan terdengar suara yang gemeterrrrr..rr... dan ketika duduk di kursipun seorang ibu yang duduk di depan kami sempat menanyakan apakah anak kami tak merasa takut ketika akan tidur? kami berdua menggeleng mantap!!ah kapok! kalaupun diperbolehkan hanya terbatas seperti film kartun semacam open season atau madagascar yang dapat ditonton dari usia o tahun yang dilengkapi dengan fasilitas kursi tambahan semacam car seat untuk penonton kecil...

    Masalah berikutnya adalah soal bahasa, yang menjadi kendala. Kalau tidak selektif bisa-bisa kita cuman duduk bengong hingga cerita berakhir karena rata-rata bioskop di Jerman memakai dubbing bahasa nasional mereka untuk semua jenis film asing yang diputar (jangan membayangkan dubber ala little missy atau telenovela di Indonesia), selain itu ada pilihan beberapa bioskop yang menggunakan fasilitas text pada layar dan bioskop yang tetap memutar bahasa aslinya atau Original Version.

    Harga tiket yang bervariasi tergantung jam atau hari paket keluarga seharga € 5,00 sedangkan harga tiket filem kelas box office bisa dikenai € 9.50 dan € 10,00 bagi yang duduk di balkon atas. Sedangkan makanan yang dijual adalah makanan khas bioskop seperti, pop corn, cookies dan nachos serta permen gummy fruit khas jerman aneka soft drink dan eis kream, Semua dapat dibawa masuk kecuali minuman hangat. Saya tak tahu apakah ini peraturan atau bukan, kewajiban penonton sehabis nonton adalah selalu membawa serta sisa-sisa bungkus makanan atau minuman mereka untuk dibuang pada tempat sampah yang disediakan di setiap pintu keluar, salut!!!

    Adapun kejadian seperti memberikan tepuk tangan panjang ketika film yang disaksikan sangat menarik, mengingatkan saya akan tepuk tangan dan siulan penonton ketika nonton film Commander saat agustusan dulu..maklum biasanya sih kalo bukan serangan umum 11 maret yaaa... bambu runcing Bung Tomo!Dimana lagi selain nonton bioskop Misbar itu...! (uh aib!)Mujarabnya memberikan tepuk tangan dengan hati puas dan gak kepaksa, ternyata bisa lebih menenangkan lo...contohnya seperti saat applaus panjang penumpang pesawat komersil saat mendarat di Malta International Airport salah satu negara tujuan touristik!! Alhamdulillah and Thanks to Mr. Pilot. (gak nyambung!!!)

    Walaupun saya cerita abis-abisan tentang nonton bioskop di sini tetap aja yang namanya premier time di tanah air bisa lebih maju selangkah karena jadwal tayang di negara Kanslerin Merkel ini bahkan bisa saja baru nyampe setelah 1 bulan kemudian akibat kebijakan dubbing itu@


    Kino* = Bioskop


    Read More.....

    posted by Niken @ 10:59 AM   5 comments

    Layout design by Pannasmontata